Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Mizwar Memilih Partai Gelora Dibandingkan Demokrat, Kenapa?

Kompas.com - 11/11/2019, 09:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Presiden Joko Widodo menegaskan belum ada penambaham wakil menteri baru selain wakil menteri pendidikan dan kebudayaan serta wakil panglima TNI. Pernyataan presiden disampaikan usai menghadiri upacara hari pahlawan di taman makan pahlawan Kalibata, Jakarta.<br /> <br /> Penambahan wakil menteri menyesuaikan dengan peraturan presiden atau perpres yang telah diterbitkan, yakni jabatan wakil panglima TNI serta jabatan wakil menteri pendidikan dan kebudayaan.<br /> <br /> Perpres yang sudah terbit akan segera diproses untuk selanjutnya dipilih oleh Presiden Jokowi.

"Bisa dibilang demikian (Deddy Mizwar pencetus Partai Gelora). Nanti beliau juga akan bicara juga lah, karena tidak mungkin dia sebagai pendiri kalau dia enggak mendalami pemahamannya," kata Fahri saat ditemui di Hotel Park Regis Arion, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Deddy Mizwar Salah Satu Pencetus Partai Gelora

Fahri mengatakan, Deddy memiliki kedekatan dengan dirinya dan Anis Mata sejak mantan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Jawa Barat itu maju sebagai wakil gubernur Jawa Barat tahun 2013.

Bahkan, Fahri mengklaim, Deddy berdampingan dengan Ahmad Heryawan di Pilkada Jawa Barat atas lobi-lobi yang dilakukannya bersama Anis Matta.

"Orang Pak Deddy itu ngobrol sama kita sudah panjang, karena diterima atau tidak, suka atau tidak, karier beliau sebagai Wagub Jabar waktu itu yang menggandengkannya dengan Aher ya banyak merupakan hasil pendekatan yang kami buat," ujar dia.

Kendati demikian, Fahri tak ingin disebut sengaja memasukkan Deddy ke Partai Gelora.

Menurut dia, kehadiran Deddy merupakan hasil diskusi panjang terkait tantangan Indonesia 20 tahun mendatang.

"Tapi itu merupakan hasil dialog kita sebagaimana WA beliau ke saya itu. Kita harus berubah, setiap 20 tahun Indonesia mengalami tantangan besar dan kita harus punya cara menghadapi tantangan, itu saja," kata dia.

Harapan baru

Inisiator Partai Gelora Mahfudz Siddiq mengatakan, Deddy akan bergabung ke Partai Gelora setelah partai tersebut resmi disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Resmi bergabung nanti, ini belum berbentuk badan hukum parpol, jadi kalau mau dibilang gabung partai, ya partainya belum punya badan hukum," kata Mahfudz di Hotel Park Regis Arion, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Baca juga: Ormas Garbi, Fahri Hamzah dan Perjalanan Partai Gelora...

Secara terpisah, Deddy pun tak secara tegas menyatakan akan bergabung ke Partai Gelora. Namun, ia mengisyaratkan akan bergabung dengan Gelora, apabila setelah seluruh proses administrasi di Kemenkumham selesai.

"Saya kira setelah selesai ini baru secara administratif bagaimana rekrut keanggotaan dan segala macam. Sekarang ini baru tanda tangan akta, formulir keanggotaan dari mana," kata Deddy.

Deddy mengatakan, ingin melihat proses berkembangnya Partai Gelora yang rencananya akan ikut dalam kontestasi Pilkada 2020.

Ia mendukung kehadiran Partai Gelora sebagai harapan baru untuk menampung dan aspirasi rakyat.

"Bukan bicara soal posisi, yang penting adalah bagaimana mendukung sebuah arah baru ini, gelombang baru, paradigma baru," pungkas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com