Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subkhi Ridho
Pendidik dan Peneliti Sosial-Keagamaan

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya periode 2018-2019, pendidik dan peneliti sosial-keagamaan.

Maulid Nabi Muhammad dan Toleransi

Kompas.com - 10/11/2019, 07:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


MUHAMMAD lahir pada 570 M atau bertepatan dengan 12 Rabiul Awal di Mekkah, Arab Saudi. Ia lahir dari keluarga saudagar dan tergolong dalam suku cukup elite Arab, Quraisy.

Hanya saja ia cepat menjadi yatim, karena ditinggal ayahandanya sejak kecil. Ibundanya pun meninggal dunia sebelum ia beranjak dewasa.

Sejak usia 20an tahun ia sangat terkenal sebagai pemuda yang jujur nan religius, sehingga ia diberi gelar al-Amin, orang yang dapat dipercaya.

Tingkat religiusitasnya ditunjukkan dengan cara sering merenung dan merefleksikan situasi dan kondisi sosial masyarakat Arab di dalam gua Hira’, hingga akhirnya ia didatangi malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama di usia 40 tahun.

Sejak itulah ia lantas menjadi seorang utusan Tuhan, Rasul, yang bertugas mengingatkan sesama manusia mengenai datangnya Hari Penghakiman (hari Kiamat).

Sebagai seorang Rasul, ia memiliki tugas suci kepada masyarakat di mana ia tinggal. Ia berusaha menyampaikan wahyu yang ia terima kepada orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga intinya.

Selama dua tahun menjadi juru dakwah di Mekkah, Arab, tidak cukup banyak masyarakat kala itu yang mau menerima risalah darinya, kecuali dari lapisan masyarakat bawah, yakni kalangan budak.

Justru cercaan, caci maki, perlakuan kasar yang ia terima dari masyarakat Arab Mekkah, hingga pada akhirnya ia memutuskan hijrah, melakukan perpindahan ke Yatsrib (Madinah) pada tahun 622 M.

Sejak hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW mendapatkan ketenangan dan disambut dengan gembira oleh masyarakat di sana. Spirit hijrah ini dalam rangka mencari kedamaian tanpa merasa dirinya paling benar dibanding dengan kelompok lain di sekitarnya.

Piagam Madinah

Di Madinah, ia menjadi seorang pemimpin bijak nan kuat. Hingga pada 630 M ia bersama para pengikutnya berhasil menaklukkan Mekkah, dengan tanpa peperangan, meskipun mudah saja baginya untuk memorak-porandakan suku Quraisy yang sangat membenci dirinya.

Keberhasilannya merebut Mekkah, diiringi dengan menguasai bangsa Arab di Bahrain, Oman, dan wilayah Arab selatan.

Tingginya persaingan pasukan antarsuku maupun antarklan justru berhasil disatukan dalam sebuah konfederasi yang saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Perseteruan yang sering kali terjadi berhasil diubah menjadi satu kesatuan pasukan Arab yang tangguh. Meski berhasil menguasai Mekkah, Nabi Muhammad SAW tetap tinggal dan memimpin masyarakat di Madinah.

Masyarakat Madinah sendiri terdiri dari berbagai kabilah, dua suku Arab terkemuka yang selalu bertikai yaitu kabilah al-Khazraj dan al-Aus berhasil ia satukan.

Demikian pula ia melakukan kerjasama dengan kabilah Yahudi yang secara ekonomi dan militer cukup kuat. Itu semua dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan cara membuat Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah).

Piagam pertama di muka bumi yang dibuat secara tertulis oleh umat manusia untuk mempersatukan pelbagai kelompok suku, agama, golongan dengan saling menghargai, menghormati, dan saling melindungi satu sama lain.

Sekurang-kurangnya tiga blok agama yang dilindungi yakni: blok kabilah Muslim; blok kabilah para penganut agama nenek moyang orang Arab yakitu Paganisme; dan blok kabilah Yahudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com