Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2019, 14:43 WIB
Penulis Ihsanuddin
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memastikan Presiden Joko Widodo akan menghadiri penutupan Kongres II Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Ia mengaku sudah menyampaikan undangan dan pihak Jokowi menyatakan akan hadir.

"Insyaallah Pak Jokowi datang," kata Surya di sela-sela acara Kongres Nasdem, Sabtu (9/11/2019) siang.

Baca juga: Surya Paloh: Komunikasi Nasdem Cair, Baik ke Partai Koalisi maupun Oposisi

Tak hanya hadir sebagai tamu undangan, bahkan Presiden Jokowi juga akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato sekaligus menutup Kongres.

"Pak Jokowi memberikan, barangkali, masukan pikiran motivasi, saya yakin juga akan membesarkan hati kader Partai Nasdem," kata Surya.

Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago memastikan Nasdem tetap menjadi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf meskipun Surya Paloh belakangan bertemu dengan Partai Keadilan Sejahtera.

 

Baca juga: Nasdem: Bodoh jika Kita Meninggalkan Jokowi

Menurut Irma, langkah Surya Paloh bertemu dengan parpol oposisi itu justru adalah langkah untuk membantuk Jokowi mengonsolidasikan kekuatan di luar pemerintahan.

Irma juga memastikan hubungan Jokowi dan Surya Paloh baik meskipun belakangan Jokowi sempat menyindir soal pertemuan dengan PKS.

"Itu bukan menyindir. Pak Jokowi dengan Pak Surya Paloh selalu berkomunikasi hampir setiap hari. Yang kedua, Pak Jokowi mengatakan Pak Surya Paloh Abangnya. Ketiga, kami Partai Nasdem menjelaskan kepada publik, Nasdem partaiku Jokowi presidenku. Itu final, clear," kata dia.

Baca juga: Surya Paloh Undang PKS hingga Megawati di Penutupan Kongres Nasdem

Sementara saat pembukaan Kongres pada Jumat kemarin, Jokowi tidak hadir.

Nasdem justru mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberi sambutan sekaligus membuka kongres.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebelumnya mengatakan, Anies diundang selaku Gubernur DKI Jakarta dan memberikan ucapan selamat datang kepada peserta kongres dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Anies Baswedan yang Kian Mesra dengan Nasdem

Anies juga diundang dalam kongres karena ia "orang dalam" yang tidak asing untuk Nasdem.

"Anies itu pembaca manifesto Nasional Demokrat (saat Nasdem masih menjadi ormas). Anies bukan orang asing, anies itu orang dalam di Nasdem," kata dia.

Kompas TV Anies Baswedan pun tertawa ketika Surya Paloh mengatakan hubungan rangkulan silaturahmi pun dicurigai Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh seolah merespon candaan Jokowi soal pelukannya dengan Presiden PKS. Hal ini diungkapkan Surya Paloh saat berpidato di Kongres II Partai Nasdem. Surya Paloh mengatakan: Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain. Hingga kita berkunjung pun ke kawan, mengundang kecurigaan. Surya Paloh melanjutkan: Ini bangsa model apa seperti ini? Saat itu terlihat Anies Baswedan tertawa bersama dengan kader Nasdem lainnya. Surya Paloh lalu menambahkan: Tingkat diskursus politik yang paling picisan di negeri ini. Hubungan, rangkulan tali silaturahmi itu dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan. #aniesbaswedan #suryapaloh #nasdem
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Tak Netral pada Pemilu Dinilai Berpotensi Menyeleweng

Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Tak Netral pada Pemilu Dinilai Berpotensi Menyeleweng

Nasional
KY Panggil Ketua PN Jakpus dan Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu

KY Panggil Ketua PN Jakpus dan Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu

Nasional
Gubernur Bali: 129 Wisman Dideportasi dari Januari hingga Mei 2023

Gubernur Bali: 129 Wisman Dideportasi dari Januari hingga Mei 2023

Nasional
Tanggal 1 Juni 2023 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juni 2023 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 36 Persen Responden Tak Yakin Jokowi Netral Saat Masa Kampanye

Survei Litbang "Kompas": 36 Persen Responden Tak Yakin Jokowi Netral Saat Masa Kampanye

Nasional
Wakil Ketua KPK soal Beda Tafsir Putusan MK: Presiden Akan Terbitkan Keppres Perubahan

Wakil Ketua KPK soal Beda Tafsir Putusan MK: Presiden Akan Terbitkan Keppres Perubahan

Nasional
Denny Indrayana Mengaku Dapat Informasi Putusan Pemilu Proporsional Tertutup Bukan dari Hakim MK

Denny Indrayana Mengaku Dapat Informasi Putusan Pemilu Proporsional Tertutup Bukan dari Hakim MK

Nasional
37 WNI Korban Perusahaan 'Online Scam' di Laos Kembali ke Indonesia

37 WNI Korban Perusahaan "Online Scam" di Laos Kembali ke Indonesia

Nasional
Tak Persoalkan Apa Pun Putusan MK, Cak Imin: Yang Penting Tak Berpotensi Tunda Pemilu

Tak Persoalkan Apa Pun Putusan MK, Cak Imin: Yang Penting Tak Berpotensi Tunda Pemilu

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 39 Persen Responden Menilai Jokowi Tak Netral pada Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": 39 Persen Responden Menilai Jokowi Tak Netral pada Pemilu 2024

Nasional
Jemaah Haji Lansia Jangan Paksakan Diri ke Raudhah, Berdoa di Luar Sama Mustajabnya

Jemaah Haji Lansia Jangan Paksakan Diri ke Raudhah, Berdoa di Luar Sama Mustajabnya

Nasional
Survei SMRC: Mayoritas Publik Inginkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Survei SMRC: Mayoritas Publik Inginkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Nasional
Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah Jadi 4, Disebabkan Jantung, Diabetes, dan Septic Shock

Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah Jadi 4, Disebabkan Jantung, Diabetes, dan Septic Shock

Nasional
MA Proses Kasasi Prima Lawan KPU soal Putusan Penundaan Pemilu

MA Proses Kasasi Prima Lawan KPU soal Putusan Penundaan Pemilu

Nasional
MAKI: Jubir MK Tak Bisa Maknai Putusan Hakim soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

MAKI: Jubir MK Tak Bisa Maknai Putusan Hakim soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com