JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta publik mewaspadai diskonten atau ketidakpuasan terhadap pemerintah atau negara yang berpotensi mengganggu stabilitas masyarakat.
"Virus diskonten ini virus ketidakpuasan masyarakat yang bisa memicu keadaan yang tidak stabil," ucap Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg Ke-28 Tahun 2019 di The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019).
Menurut dia, gejala virus tersebut sudah mulai tampak di sejumlah tempat di dunia. Sejumlah demonstrasi besar dilakukan masyarakat untuk memprotes kebijakan pemerintah.
Salah satu contoh yang disebutkan Ma'ruf adalah Chile. Terjadi gelombang massa yang dipicu kenaikan tarif angkutan umum.
Baca juga: Tak Hanya 7 Tuntutan, Kini Demo Mahasiswa dan Buruh Ajukan 7+1 Tuntutan Reformasi Dikorupsi
Ia menuturkan, bahkan reshuffle kabinet tak mampu meredam gejolak dalam negeri.
Akibatnya, acara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Chile yang seharusnya dihadiri Ma'ruf Amin turut batal.
"Tadinya tanggal 11 besok saya diminta Presiden untuk mengikuti sidang di Chile, APEC. Ternyata sidang APEC ditunda," kata dia.
Contoh lain adalah Hong Kong. Aksi protes di Hong Kong terjadi sejak Juni lalu yang dipicu Rancangan Undang-Undang Ekstradisi.
Baca juga: Soal Aksi Mahasiswa, Pengamat: Presiden Memihak Siapa?
RUU itu bakal memungkinkan pelanggar untuk diekstradisi ke China daratan maupun wilayah pemerintah lain.
Menurut Ma'ruf, virus tersebut harus diantisipasi demi menjaga stabilitas negara sehingga Indonesia dapat lebih maju lagi.
"Sehingga kita bisa menjaga stabilitas bangsa dan negara, yang mudah-mudahan bisa mencapai Indonesia Maju, Indonesia yang lebih sejahtera, Indonesia yang memberikan keamanan dan kenyamanan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.