Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Istana soal Novel Baswedan | Kelakar Idham Azis

Kompas.com - 08/11/2019, 08:16 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan dilaporkan ke polisi karena diduga merekayasa penyiraman air keras yang membuat mata Novel dalam kondisi tidak sempurna.

Laporan yang dilakukan politisi PDI-P Dewi Tanjung itu dikecam berbagai pihak. Sebab, Novel Baswedan yang selama ini menjadi korban malah dituding melakukan rekayasa.

Apalagi, sampai saat ini polisi belum berhasil menangkap pelaku penyerangan, apalagi orang yang menjadi dalang serangan.

Namun, pihak Istana Kepresidenan enggan memberikan komentar soal laporan Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menilai, Istana tidak mempunyai kapasitas untuk merespons hal tersebut.

"Mungkin bukan tugas kepresidenan kali ya menjawab itu," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Ia hanya menegaskan bahwa Presiden terus berkomitmen untuk mendorong kepolisian menuntaskan kasus penyerangan Novel. Bahkan, Kepala Negara memberikan tenggat waktu kepada Polri hingga awal Desember 2019 untuk menyelesaikan perkara ini.

"Kalau komitmen pemerintah kan jelas, kalau tindakan yang melanggar hukum pasti akan mendapat sanksinya. Karena kami tegas, segala yang hukum positif akan kita tegakkan setegak-tegaknya," kata dia.

Berita ini menjadi yang terpopuler di desk Nasional Kompas.com, sepanjang Kamis (7/11/2019).

Selengkapnya dapat Anda baca: Novel Dituding Rekayasa Penyerangan, Ini Tanggapan Jubir Presiden

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D

Kabar lain yang tak kalah populer yakni terkait kelakar Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis saat acara pisah sambut di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).

Idham menyatakan, bahwa dirinya merupakan "orang" Tito Karnavian, mantan Kapolri yang dia gantikan.

Hal itu disampaikan setelah ada beberapa pihak yang menanyakan apakah dirinya cukup dekat dengan Jenderal Polisi (Purnawirawan) Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Idham pun tak menampiknya.

"Banyak juga orang bilang, kamu orangnya Pak Tito. Iyalah, dia Kapolri, masa saya orangnya Pangkostrad," ucap Idham yang langsung disambut tawa para hadirin.

Idham mengaku bangga bisa mendampingi Tito. Keduanya memang diketahui sudah sering bekerja sama selama bertugas di kepolisian.

Bahkan, Idham mengungkapkan bahwa Tito seringkali "curhat" kepadanya.

"Salah satu yang paling saya bangga adalah ketika beliau berada dalam keadaan susah, sangat susah, saya hanya bisik-bisik sama beliau, haji ingat surat Al-Quran. Di balik kesulitan, selalu ada kemudahan," tuturnya.

Selengkapnya, baca: Idham Azis: Iya Saya Orang Tito Karnavian, Masa Orang Pangkostrad

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ihsanuddin dan Devina Halim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com