Patung yang terletak di Jalan Gatot Subroto itu terbuat dari material perunggu. Tingginya mencapai 11 meter dengan berat mencapai 11 ton.
Adapun pedestal atau tiang penyangga terbuat dari material beton setinggi 27 meter.
Semula, Edhi merancang Patung Pancoran dengan figur seorang lelaki berotot dengan sehelai kain terjuntai di bagian bahu yang seolah tertiup angin.
Ekspresi wajahnya keras dengan mulut terkatup dan tatapan mata tajam ke depan. Salah satu tangannya sengaja dibuat menunjuk untuk menggambarkan gestur melaju dan seakan melesat menuju angkasa.
Baca juga: Ini Alasan Kelompok Aktivis Greenpeace Pilih Patung Pancoran untuk Dipanjat
Soekarno pun menyetujui gagasan tersebut.
Akan tetapi, ketika Edhi ingin menambahkan pesawat untuk digenggam oleh patung tersebut, Soekarno menolaknya. Ia beralasan, pesawat yang akan digenggam bak mainan anak-anak.