JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai GolkarBambang Soesatyo mengungkap alasan ketidakhadirannya dalam rapat pleno Golkar, Selasa (5/11/2019) lalu.
Bambang mengaku, tak bisa hadir dalam pleno lantaran harus menghadiri rapat mendadak di luar DPP Golkar.
"Kemarin saya ada rapat di luar. Karena undangannya mendadak, saya enggak bisa mundurkan agenda yang sudah terjadwal sebelumnya," kata Bambang saat ditemui di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Adapun, Bambang menyambangi kantor DPP Nasdem atas kapasistasnya sebagaI Ketua MPR RI.
Meski tak hadir dalam rapat, Bambang menyebut, dirinya diwakili oleh beberapa kader Golkar yang lain.
"Kan ada teman-teman saya di sana," ujar dia.
Bambang mengatakan, kehadirannya di acara Nasdem itu dalam rangka roadshow kebangsaan. Ia akan mendatangi para ketua umum partai politik, termasuk Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
"Kami minta Bang Surya agar minggu ini bisa menerima kami, pimpinan MPR, untuk berdialog tentang kebangsaan terkait rekomendasi MPR periode lalu soal amendemen, dan perlunya dihidupkan kembali GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara)," kata Bambang.
Selain Surya, Bambang sebelumnya telah mendatangi Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ke depan, Bambang juga akan meneruskan roadshow ke partai lainnya, termasuk organisasi-organisasi keagamaan.
Kompas TV 1. Presiden Jokowi menilai seharusnya setelah bulan Agustus proses pelelangan seharusnya tidak lagi dalam tahap konstruksi. Menurutnya kebiasaan ini tidak baik dan berpotensi membuat kualitas bangunan yang digarap menjadi buruk. Dalam pidatonya Jokowi juga mengingatkan agar sistem pelelangan elektronik yang saat ini sudah berjalan, dibarengi dengan cara pandang yang mengikuti sistem yang cepat dan transparan. Beberapa sektor seperti infrastruktur mendapatkan anggaran sebesar Rp 423 triliun. 2. Menurut Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi, sebelum terjadinya polemik desa fiktif, kementriannya telah menemukan 15 desa fiktif. Budi arie tidak menyebutkan lokasi 15 desa fiktif ini. Namun menurutnya kemunculan desa fiktif yang menerima anggaran dana desa ini disebabkan karena warga di desa bersangkutan banyak yang pergi karena berbagai sebab. Sebelumnya menteri keuangan Sri Mulyani mengungkapkan adanya desa fiktif yang menerima anggaran dana desa. Kedepan pemerintah diminta mengawasi penyaluran dana desa apalagi anggaran dana desa di tahun 2020 mencapai Rp 72 triliun. 3. Tim kepolisian mendatangi permukiman di kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam penyelidikan, polisi mengambil sejumlah sampel, diantaranya air limbah, air dari tangki septik, dan sampel gas. Dari penyelidikan sementara, ledakan terjadi akibat kumpulan gas seperti gas metana dan karbondioksida yang terpicu oleh percikan api. Polisi menyatakan, pengecekan gas tangki septik menggunakan api sangat dilarang, sehingga ke depannya diperlukan sosialisasi kepada warga. Ledakan tangki septik di sebuah rumah di Jatinegara, Jakarta Timur merenggut nyawa Sabri. Korban sehari hari memang bekerja sebagai petugas penyedot WC. #Jokowi #desafiktif #srimulyani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tanah Longsor Terjang Kaki Gunung Walat Sukabumi, Rumah Rusak, Jalan Desa Terputushttps://regional.kompas.com/read/2019/11/06/20071601/tanah-longsor-terjang-kaki-gunung-walat-sukabumi-rumah-rusak-jalan-desahttps://asset.kompas.com/crops/rY3cQTA52w-m8oMvzFj4WBat_9U=/109x0:1121x675/195x98/data/photo/2019/11/06/5dc2baee19946.jpg