Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sekolah di Jawa Timur Ambruk, Kemendikbud Minta Pemda Awasi Kondisi Bangunan

Kompas.com - 06/11/2019, 15:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta pemerintah daerah memastikan kondisi bangunan sekolah yang ada di wilayahnya masing-masing agar tetap layak digunakan untuk kegiatan belajar.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menanggapi peristiwa ambruknya sekolah di Nganjuk dan Pasuruan, Jawa Timur, pada beberapa waktu terakhir.

"Ya itu tugasnya pemerintah daerah, tugas pemerintah daerah. Jadi enggak mungkin semuanya dibebani pusat," kata Didik di Kantor Ombudsman RI, Rabu (6/11/2019).

Baca juga: Komisi X DPR Desak Polisi Investigasi Kasus Gedung SD Ambruk di Pasuruan

Didik menuturkan, pemerintah pusat melalui Kemendikbud hanya berwenang dalam hal menetapkan standar bangunan sekolah serta memberikan bimbingan teknis.

Selain itu, kata Didik, pemerintah pusat juga menyalurkan dana alokasi khusus kepada daerah. Namun, penggunaan dana itu sepenuhnya diserahkan kepada tiap daerah.

"Dana alokasi khusus itu kemudian mereka mencantumkan, yang mencantumkan alokasinya ya pemerintah daerah, bukan kita. Jadi tinggal prioritas saja sebetulnya," ujar Didik.

Baca juga: Sekolah SD Ambruk, Seorang Siswa dan Guru Meninggal, 11 Masuk Rumah Sakit

Didik menambahkan, pemerintah sebelumnya pernah menargetkan supaya tidak ada lagi sekolah rusak pada 2012. Namun, hal itu tak terwujud karena sering terjadinya bencana alam.

"Namanya dimakan usia ya kemudian ada bencana, ada tanah longsor segala macem ternyata ya rehabiliiasi itu tiap tahun ada saja. Oleh karena itu, ini pemerintah daerah yang paling tahu, pemerintah pusat enggak mungkin mendeteksi satu per satu gitu," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, gedung kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong di Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.

Baca juga: Jokowi: Jembatan dan Sekolah Ambruk karena Tendernya Akhir Tahun

Seorang guru dan seorang murid dilaporkan meninggal di lokasi, sementara 11 murid lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tertimpa reruntuhan gedung kelas.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menyatakan, atap sekolah itu baru diganti pada 2017 lalu namun diduga tidak memenuhi spesifikasi.

"Informasi awal yang kita dapat atap kelas baru diganti pada 2017 lalu. Dugaan awal, konstruksi atap tidak sesuai spesifikasi," terang Frans.

Baca juga: Polisi: Sekolah yang Ambruk dan Tewaskan 2 Orang Baru Diganti 2017

Sementara itu, atap gedung SDN Babatan 1 Nganjuk ambruk runtuh pada Jumat (1/11/2019) sore lalu. Saat peristiwa terjadi, murid-murid sudah pulang sekolah sehingga tidak timbul korban jiwa.

Dikutip dari Antara, Kepala SDN 1 Babatan, Nganjuk Wariadi mengatakan awal Januari-Februari 2019, pihaknya sudah mengusulkan renovasi tiga lokal ruang kelas yakni kelas 4,5, dan 6.

Namun, hingga atap ruang kelas empat runtuh ternyata belum ada kabar dari pemerintah terkait pengajuannya.

Kompas TV Atap gedung sebuah Sekolah Dasar (SD) di Pasuruan, Jawa Timur, ambruk saat proses belajar-mengajar sedang berlangsung. Akibatnya, 2orang meninggal dan 11 lain mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com