JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo tidak hadir dalam Rapat Pleno bersama jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang digelar Selasa (5/11/2019) malam.
Pengamatan Kompas.com sejak rapat pleno yang dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB, Bambang tidak tampak mendatangi kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Dalam rapat itu sendiri, DPP menyepakati jadwal penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) serta susunan kepanitiaannya.
Rapimnas rencananya akan digelar pada 14 dan 15 November 2019, sedangkan Munas pada 4 hingga 6 Desember 2019.
Baca juga: Rapat Pleno DPP Partai Golkar Dimulai Tanpa Bambang Soesatyo
Saat dikonfirmasi soal alasan ketidakhadiran Bambang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak menjawab secara jelas.
Menurut Airlangga, selain Bambang, ada juga petinggi DPP lain yang tidak hadir dalam Rapat Pleno.
"Yang tidak hadir selain Bamsoet (Bambang Soesatyo) ada yang lain juga," kata Airlangga seusai Rapat Pleno.
Diketahui, Bambang tengah menjadi sorotan oleh sebagian kader Golkar lantaran mempertimbangkan maju sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas, Desember 2019 mendatang.
Ia akan menentukan sikapnya setelah jadwal rapat pleno dan Munas ditentukan.
Baca juga: Ketua DPP Golkar: Bambang Soesatyo Belum Menyatakan secara Langsung soal Caketum
"Saya akan bersikap, saya akan mempertimbangkan dan akan menjawab kalau sudah ada kepastian Munas-nya kapan, plenonya kapan. Sampai saat ini kami semua belum menerima undangan pleno, apalagi jadwal Munas," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Bambang mengakui, dorongan dari kader-kader partai di daerah untuk maju menjadi caketum cukup banyak. Namun, mantan Ketua DPR itu mengatakan, ia belum merespons hal itu.
"Jadi benar bahwa dukungan daerah kepada saya cukup besar. Cuma saya belum meresponsnya, dan saya akan mempertimbangkannya manakala nanti jadwal Munas Golkar sudah ada dan jelas," ujar dia.
Bambang sekaligus membantah ada perjanjian antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk tidak maju sebagai caketum.
Bambang menyampaikan, ia dan Airlangga hanya ingin menenangkan suasana politik menjelang pelantikan presiden.
Baca juga: Polemik Bambang Soesatyo Jadi Caketum Golkar dan Peringatan Tak Ingkar Janji
"Kan saya cooling down sampai pelantikan presiden selesai. Apakah nanti saya maju atau tidak? Ya tunggu jadwal Munas-nya," ucap dia.
Bambang juga mengatakan, rekonsiliasi antara dia dan Airlangga harus dipahami sebagai upaya merangkul pendukungnya agar tetap menjadi bagian dari Partai Golkar.
Namun, Bambang menyayangkan para pendukungnya yang tidak dirangkul oleh pihak Airlangga.
"Faktanya, tidak ada satu pun dari para pendukung saya yang dirangkul untuk berpartisipasi dalam membangun partai di tugas-tugas yang ada di partai. Tidak ada yang mengisi pimpinan alat kelengkapan dewan, maupun komisi-komisi yang mereka inginkan," papar dia.