JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta lembaga pengelola zakat memanfaatkan teknologi informasi seiring berkembangnya zaman.
Hal itu ia sampaikan saat membuka World Zakat Forum di Crowne Plaza Hotel, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/11/2019).
"Perkembangan teknologi informasi akan mengubah secara mendasar kebiasaan masyarakat," ujar Ma'ruf Amin.
"Perkembangan teknologi akan mendorong semakin berkembangnya Revolusi Industri yang berdampak pada digitalisasi banyak hal. Menghadapi era digital seperti itu BAZ (Badan Amil Zakat) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) harus bisa menyesuaikan diri," ujar Wapres.
Baca juga: Potensi Zakat di Indonesia Capai Rp 280 Triliun
Ma'ruf Amin menambahkan, penggunaan teknologi dalam institusi zakat dapat meningkatkan transparansi, efektifitas, dan efisiensi managemen perzakatan. Lebih lanjut, hal itu akan meningkatkan kredibilitas lembaga zakat.
Ketua nonaktif Majelis Ulama Indonesia ini melanjutkan, dari perspektif lembaga zakat sendiri, penggunaan teknologi mempermudah proses pemasaran, penggalangan dana, dan pemetaan pendistribusian dana zakat yang akurat.
Sementara itu, bagi wajib zakat atau muzakki, keberadaan teknologi akan mempermudah dalam pembayaran zakat, dan memungkinkan mereka untuk memonitor pendistribusian dana zakat yang diserahkan.
Baca juga: Wapres: Zakat Dapat Tutup Ketimpangan Ekonomi
Ma'ruf mengatakan, sebagai regulator, pemerintah sedapat mungkin akan memfasilitasi proses pengembangan manajemen perzakatan berbasis teknologi dengan menerbitkan peraturan-peraturan terkait digitalisasi zakat yang dapat diaplikasikan di lembaga zakat.
Meskipun telah tersedia platform digital, peningkatan pemanfaatan teknologi harus terus dilakukan.
"Forum yang sangat penting ini dapat dijadikan media untuk tukar pikiran dan berbagi pengalaman di antara lembaga zakat dari berbagai negara. Diharapkan ke depan, potensi zakat yang demikian tinggi dapat dipungut dan dikelola lebih optimal," kata Ma'ruf.
"Sehingga zakat, infak, sedekah benar-benar mampu untuk dijadikan instrument pengentasan kemiskinan dan menambal terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial," ucap mantan Rais Aam PBNU itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.