Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Ungkap Beredar Hoaks Berisi Surat Pemberitahuan soal SK CPNS

Kompas.com - 05/11/2019, 13:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, memberikan klarifikasi atas beredarnya surat berisi pemberitahuan terkait CPNS 2018/2019.

Menteri Tjahjo menegaskan bahwa Kemenpan RB tidak pernah mengeluarkan surat pemberitahuan yang menginformasikan pembagian Surat Keputusan terkait penerimaan CPNS.

"Surat palsu beredar. Kami tidak pernah membuat surat seperti itu," ujar Tjahjo sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/11/2019).

Adapun, surat palsu itu berisi pemberitahuan yang ditujukan kepada para koordinator dan sub koordinator serta para peserta seleksi CPNS 2018/2019.

Baca juga: Peserta CPNS 2019 Bisa Gunakan Nilai SKD Tahun Sebelumnya

Surat bernomor B/887/M.SM.10/2019 itu mengatasnamakan Menpan RB Tjahjo Kumolo. Di dalamnya, Surat Pemberitahuan itu ditulis telah ditetapkan pada 28 Oktober 2019.

Surat palsu itu dibuat dengan mengklaim sebagai tindak lanjut hasil rapat yang dipimpin Tjahjo Kumolo pada 26-27 Oktober 2019 di Kantor Kemenpan RB. Rapat disebut juga dihadiri menteri lainnya.

Adapun, empat poin dalam surat pemberitahuan palsu itu:

Pertama, menyoal jadwal pembagian SK diputuskan hari Kamis 31 Oktober 2019. Menurut surat tersebut, keputusan sudah resmi dan tidak bisa diganggu gugat.

Kedua, surat juga menegaskan kembali kepada seluruh peserta dan orangtua peserta bahwa program CPNS ini legal dan bukan penipuan.

Ketiga, bahwa seluruh peserta CPNS ini punya NIP dan SK. Karena itu, berdasar surat, diimbau semua peserta tidak mendaftar formasi CPNS kembali.

"Hanya pembagian SK yang tertunda sampai di akhir bulan Oktober ini selesai dan administrasi bisa dkembalikan," demikian seperti dikutip pada poin ketiga.

Keempat, bagi peserta daerah telah disampaikan sesuai dengan poin pertama kepada Gubernur/Bupati/Walikota.

Menteri Tjahjo mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap informasi yang beredar.

Ia meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan melakukan konfirmasi kebenaran berita/informasi kepada Kementerian PAN RB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com