Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Kalau Ada Menteri yang Mulai Belok, Saya Akan Kencang

Kompas.com - 05/11/2019, 11:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan para menteri di Kabinet Indonesia Maju agar tak membuat target baru atau punya kepentingan lain di luar visi dan misi Presiden Joko Widodo.

Moeldoko meminta para menteri untuk tegak lurus dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo.

"Ya, kalau ada menteri yang sudah mulai belok, bisa untuk kepentingan politik tertentu, ya saya akan kencang itu (tegur). Akan kenceng. Enggak bisa," kata Moeldoko saat berbincang di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (4/11/2019).

"Karena ini kita masuk kabinet harus berpikir untuk nation. Untuk semua kepentingan publik. Bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," ujar dia.

Baca juga: Moeldoko, Eks Panglima TNI yang Dipertahankan Jokowi di Istana

Moeldoko menyadari ada potensi para menteri di kabinet melenceng dengan membuat visi-misi selain dari milik Presiden.

Hal itu dilandasi oleh kepentingan politik pragmatis dari menteri yang bersangkutan.

Terlebih, saat ini ada tiga ketua umum partai politik di Kabinet Indonesia Maju.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang merupakan Menko Perekonomian, dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Namun, Moeldoko mengatakan, siapa pun yang berada dalam kabinet harus tunduk patuh pada visi Presiden. Mereka tak boleh mengambil kebijakan di luar visi misi Presiden.

Baca juga: Sri Mulyani ke Menteri Muda: Jangan Sampai Banyak Inisiatif Tapi Tak Dieksekusi

Saat ditanya apakah ia tak segan menegur menteri yang lebih senior seperti Prabowo, ia mengaku tak segan.

"Enggak. Kita enggak sungkan-sungkan, sepanjang itu masing-masing bermain di areanya," ucap Moeldoko.

"Area saya bisa menjangkau ke menteri, kok. Kalau ada kementerian yang perlu diluruskan, saya luruskan. Enggak peduli siapa pun," kata dia.

Menurut Moeldoko, dia tidak akan sungkan karena sudah mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo.

"Karena percuma aku di sini dikasih kepercayaan kalau enggak bisa menjalankan tugas karena memberatkan Presiden nanti. Kalau saya harus marah, ya saya marah. Kan begitu saja. Dan itu pernah saya lakukan," ucap dia.

Moeldoko tidak menyebutkan siapa nama menteri yang pernah dia tegur. Dia hanya menjelaskan bahwa sebagai Kepala KSP dia pernah menegur menteri yang saling sindir di ruang publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com