Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perluas Jangkauan, Dompet Dhuafa Buka 200 Zona Layanan di 34 Provinsi

Kompas.com - 04/11/2019, 11:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setelah bergerak lebih dari 26 tahun dalam membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia, Dompet Dhuafa kini mulai melebarkan jangkauannya.

Hal itu terjadi setelah pada Rabu (30/10/2019), di Balai Kartini, Jakarta Dompet Dhuafa meresmikan 200 Zona Layanan di 34 provinsi di seluruh Indonesia, 

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi, mengungkapkan perluasan zona ini merupakan program percepatan pengentasan kemiskinan.

Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statisk (BPS) angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi.

Baca juga: Berdayakan Masyarakat, Dompet Duafa Perkuat Jaringan Mitra di Daerah

 

Tercatat pada Maret 2019 tingkat kemiskinan di negeri ini berada pada angka  9,41 persen. Adapun jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang.

Dengan masih tingginya angka kemiskinan, Nasyith Majidi mengatakan perlu kolaborasi dari semua pihak mulai dari donator, pemerintah, stakeholder, praktisi dan semua pihak yang terkait untuk mengentaskan kemiskinan. 

Perluasan jangkauan juga bisa dilakukan melalui digitalisasi. Apalagi saat ini zaman keterhubungan, sehingga digitalisasi menjadi penting untuk menguatkan kanal penghimpunan.

"Contohnya seperti lahirnya bawaberkah.org dan MUMU Apps sebagai payment gateway di Dompet Dhuafa," kata Nasyith Majidi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Hidup di Gubuk Tengah Kebun, Kakek Ini Dapat Bantuan dari Dompet Duafa

Dengan semakin luasnya jaringan dan pendekatan digital, lanjut Nasayith, maka semakin luas pula Dompet Dhuafa dalam mengintervensi problematika kemiskinan di Indonesia.

Langkah kolaborasi tersebut, atau dalam nomenklatur disebut cabang, adalah membuat ruang atau kanal yang menjadi desain dari pola kolaborasi lembaga dan organisasi legal untuk terlibat.

Kolaborasi tersebut dimaksudkan untuk menyerap variasi atau metode dalam pengentasan kemisikinan dari tiap lembaga atau organisasi.

“Semangat kolaborasi 200 Zona Layanan selain dalam intervensi problematika kemiskinan, juga menguatkan lembaga lain untuk bertumbuh membantu sesama," tambah dia.

Syarat bergabung dalam Zona Layanan

Nasyith Majidi menjelaskan lembaga lain bisa bergabung dalam Zona Layanan Dompet Dhuafa asalkan memenuhi beberapa persyaratan.

Syaratnya lembaga tersebut punya portofolio fundraising, tata kelola keuangan, penyaluran dalam bentuk program, bersedia menerapkan value-value Dompet Dhuafa.

"Sebagai fasilitator, Dompet Dhuafa hanya mengontrol aspek produk saja. Langkah stategisnya akan dijalankan sesuai wewenang masing-masing lembaga," kata Nasyith Majidi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com