Pandangan berbeda disampaikan Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie. Ia menengarai ada permintaan Partai Nasdem yang tidak dipenuhi Jokowi di dalam penyusunan kabinet.
"Saya perhatikan sepertinya ada permintaan secara spesifik Nasdem yang tak bisa terpenuhi," ujar Jerry saat dihubungi wartawan, Kamis (31/10/2019).
Memang, dalam susunan kabinet baru, Partai Nasdem kehilangan kursi Jaksa Agung yang sebelumnya dipegang HM Prasetyo.
Kursi Jaksa Agung saat ini dipegang oleh ST Burhanuddin yang tak lain adik kandung politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin.
Akibat penunjukan tersebut, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago sempat mengeluarkan komentar pedas.
Ia meminta, PDI Perjuangan konsisten dengan pernyataan sebelumnya bahwa posisi Jaksa Agung tidak diintervensi partai politik.
"Memang sebaiknya kita konsisten. Kemarin pada ribut jika Jaksa Agung dari partai atau diusung oleh partai akan jadi alat partai, sebaiknya mari sama-sama konsisten," kata Irma saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).
Baca juga: Nasdem Bertemu PAN Akhir November, Ada Rencana Juga Bertemu Demokrat
Pernyataan yang dimaksud datang dari Hasto. Sekjen DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, sosok yang akan mengisi jabatan strategis pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang sebaiknya sosok yang terlepas dari intervensi politik.
"Kami mendorong agar penempatan-penempatan jabatan strategis diisi oleh mereka yang memiliki tanggung jawab dan dapat menjalankan tugasnya tanpa intervensi politik tertentu," ucap Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019) lalu.