LSI menemukan, mayoritas masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nasionalisme.
Sebab, dibanding mereka yang mengutamakan identitas diri berdasarkan suku atau agama, lebih banyak masyarakat yang memosisikan diri mereka sebagai seorang warga negara Indonesia.
"Identitas nasional atau nasionalisme warga Indonesia jauh lebih kuat dibandingkan identitas keagamaan dan kesukuan," kata Djayadi.
Berdasarkan temuan survei, 66,4 persen warga lebih senang menyebut diri mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Sementara itu, 19,1 persen warga lebih senang menamakan dirinya sebagai kelompok penganut agama tertentu. Sisanya, 11,9 persen warga lebih senang diidentifikasi berdasarkan suku mereka.
Djayadi mengatakan, angka nasionalisme pada tahun 2019 paling tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Sebab, berdasarkan survei, pada tahun 2018 hanya 61,4 persen warga yang lebih senang menyebut dirinya sebagai warga negara Indonesia ketimbang menyebut dirinya berdasarkan suku dan agama.
Baca juga: Survei LSI: Dibanding Identitas Keagamaan dan Kesukuan, Nasionalisme Rakyat Indonesia Lebih Tinggi
Pada tahun itu, mereka yang mengidentifikasi diri berdasarkan suku sebesar 13,4 persen, sedangkan berdasarkan agama sebesar 22,7 persen.
Sementara itu, pada 2017, sebanyak 58,5 persen lebih senang mendudukkan dirinya sebagai warga negara Indonesia ketimbang identitas suku ataupun agama. Mereka yang lebih senang disebut berdasarkan suku sebesar 12,5 persen, sedangkan berdasarkan agama sebesar 25,8 persen.
"Selama tiga tahun terakhir, telah terjadi tren penguatan identitas kebangsaan yang dibarengi dengan pelemahan identitas keagamaan dan kesukuan," ujar Djayadi.
Tak berbanding lurus dengan tingkat kepercayaan dan nasionalisme yang menguat, kebebasan sipil pada era kepemimpinan Joko Widodo dinilai masih buruk. Bahkan, belakangan, perihal kebebasan sipil ini kian mengkhawatirkan.
Hal ini diungkap oleh Djayadi yang mengutip survei nasional Saiful Mujani Reasearch and Consultant (SMRC) pada Mei hingga Juni 2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.