Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Ajak China Hadiri Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum 2020

Kompas.com - 03/11/2019, 21:22 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak Pemerintah China untuk hadir dalam penyelenggaraan Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 2020.

Ajakan tersebut disampaikan Jokowi saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-22 ASEAN-RRT yang diselenggarakan di Impact Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019).

Konferensi tersebut menjadi salah satu rangkaian konferensi yang diselenggarakan bersamaan dengan KTT ke-35 ASEAN.

"Kami mengundang RRT baik Pemerintah maupun sektor swasta, untuk dapat hadir pada forum tersebut," ajak Presiden dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu. 

Baca juga: Di KTT ASEAN, Presiden Jokowi Dapat Jersey Nomor 21

Jokowi menyatakan, selama hampir tiga dekade, kemitraan ASEAN-RRT telah menjadi lokomotif perdamaian dan stabilitas di kawasan.

ASEAN-RRT memiliki komitmen yang sama untuk memastikan stabilitas dan perdamaian sebagai kunci kesejahteraan.

Pada bulan Juni 2019, ASEAN telah mengesahkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Outlook ini mendorong semua negara di kawasan untuk mengedepankan kolaborasi dan menanggalkan rivalitas.

Bahkan, tak menutup kemungkinan kolaboraai dilakukan dengan China sepanjang masih sejalan dengan kerangka outlook, yang salah satunya memfokuskan kerja sama konektivitas dan infrastruktur.

“Kolaborasi membangun konektivitas dan infrastruktur adalah kebutuhan yang mendesak antara ASEAN dan RRT,” ucap Jokowi.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Soal KTT ke-35 ASEAN Hari Pertama

Salah satu bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan yaitu dengan menyinergikan Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dan Belt and Road Initiative (BRI).

“Pengembangan konektivitas dan infrastruktur sangat penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam pengembangan pusat pertumbuhan baru di Kawasan Indo-Pasifik,” kata Kepala Negara.

Persoalan lain yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu yakni pentingnya mempertebal strategic trust di kawasan guna menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, termasuk Laut China Selatan.

Kepercayaan akan terwujud bila semua pihak berkomitmen untuk mengutamakan dialog dalam menyelesaikan persoalan serta mematuhi hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

Baca juga: Bertemu Sekjen PBB, Jokowi Bahas Perdamaian Rakhine State dan Palestina

Jokowi juga menyampaikan, perundingan Code of Conduct in the South China Sea tahap pertama telah selesai pada tahun ini.

Ia berharap, kemajuan tersebut dapat selaras dengan situasi di lapangan dan tidak ada satu pihak manapun melakukan tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.

“Dengan cara ini strategic trust antara ASEAN dan RRT dapat terjaga. Jika ini dilakukan, kemitraan ASEAN-RRT dalam tiga dekade ke depan akan menjadi pilar penting bagi stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik,” ucap Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com