Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sekjen PBB, Jokowi Bahas Perdamaian Rakhine State dan Palestina

Kompas.com - 03/11/2019, 10:56 WIB
Dani Prabowo,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Perdamaian di Rakhine State, Myanmar dan Palestina menjadi isu yang dibahas saat Presiden Joko Widodo bertemu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres, usai Pleno KTT ke-35 ASEAN di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019).

Presiden menyatakan bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam penyelesaian masalah.

"Presiden menyampaikan observasinya terhadap dua isu tersebut. Sekali lagi, Indonesia secara aktif bersedia, more than ready, untuk berkontribusi dalam upaya penyelesaian dua masalah yang tidak mudah itu," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Di KTT ASEAN, Presiden Jokowi Dapat Jersey Nomor 21

Guterres pun mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam penyelesaian kedua isu tersebut.

Sekali pun hingga kini situasi di Rakhine State dan Palestina masih belum menemui hasil yang diharapkan, Jokowi dan Guterres berpandangan bahwa seluruh pihak tetap harus menjaga asa bagi penyelesaian krisis yang terjadi.

"Kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus berusaha, karena dua-duanya pada akhirnya menyangkut masalah kemanusiaan," ucap Retno.

Sebelumnya, pada sesi pleno, Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya agar situasi di Rakhine State dapat segera mengalami kemajuan yang berarti.

"Saya yakin kita semua mengharapkan agar situasi di Rakhine State dapat segera kembali normal," kata Jokowi.

Upaya repatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat bagi para pengungsi di Rakhine State perlu didorong oleh para pemimpin ASEAN.

Di lain pihak, para pemimpin ASEAN juga sepakat untuk berkontribusi dalam mendukung upaya itu.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Soal KTT ke-35 ASEAN Hari Pertama

Tiga pandangan

Indonesia sendiri berpandangan, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk penyelesaian masalah yang terjadi.

Cara pertama, kata Menlu Retno Marsudi, perlu adanya dialog dengan para perwakilan pengungsi yang saat ini berada di Cox's Bazaar.

Pasalnya, dengan dialog akan memunculkan rasa saling percaya antar kedua belah pihak.

"Dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat," kata Retno.

Kedua, sebagai bagian dari upaya penanganan, perlu didirikan satuan tugas ad-hoc di Sekretariat ASEAN, yang fokus memantau pelaksanaan rekomendasi tim Preliminary Needs Assessment (PNA).

Presiden menyatakan, Indonesia siap berkontribusi agar satuan tugas ad-hoc dapat segera terbentuk dan bekerja.

Ketiga, Indonesia mengharapkan agar prioritas proyek dan kegiatan-kegiatan sebagai implementasi rekomendasi PNA yang telah disepakati dalam "2nd Technical Working Group" antara ASEAN dan Myanmar bulan Oktober 2019 lalu, dapat segera dijalankan.

"Untuk mendorong implementasi prioritas proyek dan kegiatan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia juga siap memberikan konstribusi," kata Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com