Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel soal Kerja Tim Teknis: Mau Dipublikasi atau Tidak, yang Penting Pelakunya Ditangkap

Kompas.com - 31/10/2019, 22:34 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku tak mempermasalahkan soal hasil investigasi tim teknis yang mengusut kasusnya belum dipublikasi.

Novel lebih memprioritaskan agar pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya tertangkap.

Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu ini menanggapi pernyataan Polri bahwa hasil temuan tim teknis belum dapat diungkap ke publik.

Baca juga: Kapolri Berganti, Novel Baswedan Pesimistis Kasusnya Terungkap

"Kalau saya sih mau dipublikasi atau tidak, yang penting ditangkap. Kalau sudah enggak dipublikasi, enggak ditangkap, terus mau diapain," ungkap Novel di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

Novel pun mengaku masih memiliki harapan kasusnya dapat dituntaskan di massa kepemimpinan Kapolri baru, Komjen Idham Azis.

Di sisi lain, Novel tak memungkiri bahwa dia merasa pesimistis terhadap kelanjutan kasusnya. Namun demikian, Novel tetap mendesak Idham untuk menuntaskan kasusnya tersebut.

"Tentunya selain dari saya mengatakan bahwa sedikit agak pesimistis, sedikit kecewa, tapi tetap mendesak kepada Pak Idham tetap punya tanggung jawab sebagai Kapolri untuk mengungkap," katanya.

Tak hanya kasusnya, ia juga berharap Idham menyelesaikan kasus-kasus kekerasan yang menimpa anggota KPK lainnya.

Seperti diketahui, masa tugas tim teknis yang dibentuk Polri untuk mengungkap penyerangan Novel akan berakhir pada Kamis (31/10/2019) hari ini.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, tim teknis kasus Novel Baswedan saat ini masih bekerja. Ia pun berharap tim teknis segara menuntaskan pengungkapan kasus tersebut.

"Bahkan saat ini bekerja maksimal. Mohon doa saja tim teknis akan segera menuntaskan kasus ini," kata Iqbal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Meski Pesimistis, Novel Tetap Desak Idham Azis Tuntaskan Kasusnya

Iqbal mengatakan, ada beberapa hal yang signifikan ditemukan oleh tim teknis, namun ia enggan menjelaskan secara detail.

"Ada beberapa hal yang sangat signifikan sudah didapat ditemukan oleh tim teknis. Tidak bisa kami bongkar di sini karena itu sangat tertutup dalam proses pengungkapan kasus ini," ujar dia.

Ketika ditanya berapa lama tim teknis akan bekerja, Iqbal hanya mengatakan, secepatnya tim teknis akan menyelesaikan tugasnya. "Sesegera mungkin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com