Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2019, 15:52 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku, mendapatkan keluhan dari masyarakat mengenai trayek tol laut yang justru dikuasai swasta.

Hal tersebut disampaikan Jokowi di dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal. Kemarin setelah dari beberapa tempat di lapangan, mengenai program tol laut," kata Jokowi di hadapan para menterinya.

Baca juga: Menteri Susi: Tol Laut Masih Kurang Banyak

Jokowi mengatakan, trayek tol laut sangat diapresiasi oleh masyarakat hingga kepala daerah. Dengan tol laut, maka harga barang di daerah bisa turun 20-30 persen.

Namun, belakangan ini harga kembali melambung karena rupanya trayek tol laut dimonopoli oleh swasta.

"Akhir-akhir ini rute-rute yang ada ini barang-barangnya dikuasi swasta sehingga harga barang ditentukan perusahaan," kata dia.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk mencari solusi terkait masalah ini. Salah satunya adalah dengan menghadirkan kompetitor.

"Tolong dikerjakan dan diselesaikan. Perlukah intervensi menteri BUMN atau perlu kompetisi atau kompetitornya," kata dia.

Baca juga: Menhub Evaluasi Penyelenggaraan Tol Laut di NTT

Jokowi menegaskan, sejak awal, trayek tol laut ini dihadirkan untuk menekan ongkos distribusi sehingga berujung pada penurunan harga barang.

"Sehingga tol lautnya ada dan harganya tetap, ya buat apa. Tol laut dibangun untuk menurunkan biaya logistik," ujar Jokowi.

"Kita enggak mau harga ditentukan satu perusahaan, ya munculnya beda lagi. Kita beri fasilitas kepada dia. Ini yang tidak kita kehendaki," lanjut dia. 

 

Kompas TV Penggerebekan ini dilakukan personelunitduanarkoba PolresMetroJakarta Barat.<br /> <br /> Dua pelaku yang diduga berperan sebagai kurir atau pengantar narkoba tak berkutik.<br /> <br /> Selain menangkap2 pelaku,dari penggeledahan polisi menemukan ratusan gram sabu dan ratusan pil happy fiveyang disimpan dalamtas.<br /> <br /> Guna pemeriksaan dan pengembangan, kedua pelaku beserta barang bukti langsung dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com