Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergabung ke PSI, Faldo: Kita Enggak Peduli Dulu Berseberangan

Kompas.com - 29/10/2019, 18:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini telah resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Faldo, meski dirinya dan PSI berbeda kubu ketika Pilpres 2019 kemarin, jajaran PSI tidak pernah mempersoalkannya.

"Kita enggak perlu peduli dulu kita mungkin berseberangan satu sama lain," kata Faldo saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

"Asalkan tujuan kita sama-sama untuk Indonesia, melawan status quo dan menciptakan peran fungsi parpol di mana harus melahirkan pemimpin," lanjut dia.

Baca juga: Faldo Maldini Pindah ke PSI, PAN: Biasa Saja, kalau Pergi Satu Nanti Tambah yang Lain..

Seperti diketahui, pada Pilpres 2019, Faldo aktif dalam membela pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan PSI berada di kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Faldo menambahkan, keputusannya bergabung dengan PSI adalah untuk mencari ekosistem politik yang baru, yang didominasi oleh anak muda.

Hal ini juga berkaitan dengan rencana pencalonannya di Pilgub Sumatra Barat 2020.

Untuk itu, tidak hanya bergabung sebagai anggota, Faldo bahkan langsung dipercaya sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.

"Di sana challenge-nya juga luar biasa untuk saya. Mudah-mudahan ini menjadi proses pembelajaran untuk kita berpolitik," ujar Faldo.

Baca juga: Demi Faldo dan Tsamara, PSI Minta MK Turunkan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Ketika hendak bergabung bersama PSI, kata Faldo, elite partai, antara lain Ketua Umum Grace Natalie dan Sekretaris Jenderal Raja Juli Antoni tidak pernah menyinggung status sosial dan kekayaannya.

Padahal, Faldo berencana untuk maju di pemilihan gubernur.

"Saya enggak ditanya sama Rian (Rian Ernest Wakil Ketua DPW PSI Jakarta), Toni (Raja Juli Antoni, Sekjen PSI) dan Grace (Grace Natalie, Ketua Umum PSI), kamu anak siapa?" ujar Faldo.

"Atau kamu punya uang berapa maju kepala daerah? Kamu punya modal berapa? Tapi mereka bilang ya, kalau ingin berbuat baik, ingin berjuang, kerja keras, kami dari PSI siap," lanjut dia.

 

Kompas TV Taman Safari Indonesia II Prigen di Pasuruan, Jawa Timur berhasil mengembang biakkan beruang cokelat asal Eropa. Keberhasilannya membuat 2 bayi beruang cokelat lahir dengan selamat dan sehat. Dua ekor bayi beruang cokelat ini lahir dari indukan bernama Joy dan pejantan bernama Chiko. Kedua bayi beruang berjenis kelamin jantan kemudian diberi nama Sakti dan Satria. Mereka lahir pada Juni 2019 melalui proses kelahiran normal. Saat dilahirkan bobotnya sekitar 2 kilogram. Dengan 2 bayi beruang ini kini koleksi beruang cokelat eropa di Taman Safari Indonesia II Prigen berjumlah 11 ekor. Khusus dua bayi beruang ini mereka akan menjalani karantina selama sebulan ke depan sebelum dilepas ke Safari Adventure. Taman Safari Indonesia II Prigen selama ini dikenal produktif mengembangbiakkan satwa dilindungi. Selain pemeliharaan kebersihan dan perawatan suplai nutrisi tepat menjadi kunci keberhasilan proses konservasi satwa. #BeruangCokelat #TamanSafariPrigen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com