JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Departemen Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, Gibran Rakabuming Raka memang memiliki modal "Jokowi effect" sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo untuk maju pada Pemilihan Wali Kota Solo 2020.
Namun demikian, Arya menegaskan, Jokowi effect tidak akan besar dampaknya bagi Gibran jika ia tidak turun ke masyarakat.
"Gibran memang diuntungkan karena dia populer dan juga putra Presiden Jokowi. Apalagi, Pak Jokowi sempat memimpin kota Solo dua periode. Tapi keterpilihan Gibran ditentukan oleh pendekatan politik yang dilakukan kepada masyarakat," ujar Arya kepada Kompas.com, Selasa (29/10/2019).
Baca juga: Popularitas Jokowi Dinilai Jadi Modal bagi Gibran Maju Pilkada Solo
Arya menyebutkan, sejauh ini belum ada riset yang bisa memastikan apakah Jokowi effect mampu mendongkrak keterpilihan Gibran di Solo.
Menurutnya, Gibran perlu turun ke masyarakat untuk memaksimalkan Jokowi effect. Sebab, pemilih juga rasional dalam memberikan suaranya kepada calon pemimpin.
"Ya Gibran harus turun ke bawah, ketemu masyarakat, enggak hanya bisa mengandalkan nama besar Jokowi karena pemilih kan juga rasional. Kalau tidak ada usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi persepsi pemilihnya, nama besar Jokowi bisa bekerja kalau ada aktivasinya," jelas Arya.
Baca juga: Pilkada Solo: Manuver Gibran ke PDI-P dan Cucu Bung Karno Didekati Gerindra
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mengaku ikut bersaing memperebutkan kursi wali kota Solo tanpa bantuan ayahnya.
Keseriusan ini ditunjukkannya dengan kunjungannya ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Kamis (24/10), setelah upayanya untuk mencalonkan diri mendapat halangan di tingkat daerah.
Alasannya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo sudah memiliki calon sendiri, yaitu pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Keduanya politikus senior di wilayah itu.
Baca juga: Pertemuan dengan Megawati Dinilai Menguntungkan Gibran
Namun demikian, Gibran menemui Megawati Sukarnoputri yang dinilai sebagai upaya untuk mendapatkan restu alias tiket dari DPP PDI-P agar dapat maju ke Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo, tahun depan.
"Saya sampaikan keadaan di Solo seperti apa. Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilwakot Solo)," kata Gibran.