Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 10 Orang Terkait Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi

Kompas.com - 28/10/2019, 17:03 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah meminta keterangan 10 orang saksi terkait kebakaran pipa Pertamina di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019) lalu.

"Perkembangan kasus terbakarnya pipa Pertamina di kilometer 130 Tol Purbaleunyi, saat ini sudah 10 orang diperiksa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).

Pihak yang dimintai keterangan, terdiri dari pekerja proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Pertamina.

Baca juga: Kebakaran Pipa di Cimahi, Polisi Periksa Saksi dari PT KCIC dan Pertamina

Dua warga negara asing (WNA) yang selamat dari kejadian tersebut juga turut dimintai keterangan.

Diketahui terdapat dua WNA pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang selamat dalam perisriwa kebakaran pipa Pertamina di Cimahi. 

Sementara, satu warga asing yang bekerja sebagai operator dari alat berat crane, meninggal dunia akibat terkena api.

Selain itu, polisi masih menunggu hasil uji laboratorium dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

"Baik dari PT KCIC, Pertamina dan dua orang asing yang selamat dimintai keterangan. Dan untuk Puslabfor masih ditunggu," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar terjadi pada pipa penyalur bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamina Dex di kilometer 130, Kampung Mancong Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Jawa Barat.

Baca juga: Pipa Minyak Terbakar, Pertamina Sebut Pasokan BBM di Jabar Aman

Pipa tersebut diduga bocor karena adanya pengerjaan kontruksi di jalur Kereta Cepat Indonesia China.

"Pengerjaan konstruksi, operator crane melakukan pengeboran pendalaman tak sengaja mengenai pipa Pertamina. Dia enggak tahu, saat menusuk langsung meledak," ujar Komandan Regu Pemadaman Kebakaran Cimahi, Indrahadi.

Api pun berkobar dan menimbulkan asap hitam pekat yang membumbung tinggi.

Setelah berjibaku lebih kurang 4,5 jam, petugas pemadam akhirnya dapat memadamkan api. 

 

Kompas TV Bertekad kurangi penggunaan barang rumah tangga berbahan dasar plastik, seorang dosen di Lampung membuat piring dari daun jati dan pelepah pohon pinang. Selain ramah lingkungan, usaha ini juga mampu meraup untung hingga puluhan juta rupiah. <br /> Kekhawatirannya melihat penggunaan wadah makanan berbahan plastik yang semakin hari semakin banyak digunakan masyarakat dalam berbagai aktifitas dan kesempatan hingga menyebabkan kerusakan lingkungan karena bahannya yang tak mudah terurai.<br /> <br /> Martinus seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Lampung berinovasi setelah dirinya melihat banyak daun jati dan pelepah pohon pinang di sekitar kebun miliknya. Dari kedua bahan itulah tercetus ide untuk mengkreasikannya dalam bentuk wadah makanan atau piring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com