Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wakil Ketua DPR Tegaskan Peringatan Hari Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Seremoni

Kompas.com - 28/10/2019, 13:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peringatan Hari Sumpah Pemuda hendaknya bukanlah sekadar ajang seremoni saja. Momen itu juga harus menjadi pengingat bahwa nilai Sumpah Pemuda harus diterapkan.

“Berkaca pada Sumpah Pemuda 91 tahun lalu, para pendiri bangsa ini sibuk mencari titik temu dan merumuskan persatuan di atas segala perbedaan dan ratusan alasan untuk bermusuhan,” ujar Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Baca juga: Ikuti Legal Expo 2019, DPR RI Usung Tema “DPR Baru, Harapan Baru”

Azis juga mengenang Sunario Sastrowardoyo sebagai salah satu penggagas Sumpah Pemuda.

Menurut tokoh bangsa itu, imbuh Azis, nilai persatuan dan kebangsaan Indonesia tidak dilatari faktor kultural, ras, wilayah, atau agama tertentu saja.

“Tapi justru kompleksitas perbedaan itu diletakkan di atas landasan perasaan senasib sepenanggungan. Perasaan inilah yang mengikat semua jenis perbedaan yang sangat banyak di Indonesia," kata dia.

Tak cuma itu, Aziz mengatakan persatuan dibutuhkan Bangsa Indonesia sebagai benteng untuk menghadapi ancaman global.

“(Ancaman global) Mulai dari resesi ekonomi global, dinamika keamanan dunia yang terus bereskalasi, dan meluasnya demonstrasi massa yang menandai adanya krisis legitimasi di banyak negara," imbuh dia.

Baca juga: DPR RI Gelar Rapat Paripurna Perdana, Ini Hasilnya

Oleh karena itu, lanjut Azis, persatuan bangsa saat ini bukan sekadar hal baik lagi. Persatuan telah menjadi hal mendesak yang harus dilakukan.

"Sepatutnya, bila kita belum mampu merumuskan Sumpah Pemuda, setidaknya belajarlah memaknainya, atau sekurang-kurangnya berusahalah menerimanya,” lanjut politisi Golkar itu.

Perpecahan akibat pilpres

Lebih lanjut, Azis menyayangkan terjadinya perpecahan yang terjadi di Indonesia karena pemilihan presiden (pilpres) beberapa tahun ini.

Menurutnya banyak pihak mengartikan pilpres sebagai perjuangan hidup-mati mempertahankan eksistensi kelompok.

"Tak ayal kekacauan makna pun terjadi. Jargon-jargon perang justru muncul pada konteks damai,” lanjut Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu.

Baca juga: Puan Ajak Elite Politik Saling Menghargai dan Menghormati untuk Rakyat

Selain itu, imbuh Azis, konteks perjanjian dagang dan investasi antar negara diartikan sebagai aneksasi, dan konteks Pemilu diartikan sebagai revolusi.

"Pendapat-pendapat dan analisis ilmiah yang berupa kritik atau apresiasi dicurigai memiliki tendensi, dimasukkan dalam konteks politik dan pilpres yang bergerak dinamis," tegas Azis.

Menurut Wakil Ketua DPR RI itu, saat ini bangsa Indonesia tengah kehilangan makna Sumpah Pemuda.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com