AMBON, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan program ekonomi sosial untuk pemberdayaan warga yang terdampak bencana gempa bumi di Maluku.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan ada dua program yang akan dijalankan untuk memberdayakan para korban gempa di Maluku.
Kedua progam itu yakni melalui pembudidayaan ikan hias dan satunya lagi pengembangan ikan asar Maluku.
Doni menjelaskan khusus untuk budidaya ikan hias potensinya sangat besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk menjalankan program ini, Doni mengaku telah berkoordinasi dengan balai pembenihan Ambon terkait program tersebut.
Baca juga: Kerugian Akibat Gempa Maluku Ditaksir Lebih dari Rp 1 Triliun
“Tadi pagi kita sudah berkunjung ke balai pembenihan dan potensi ikan hias itu sangat besar nah ini tidak sulit sehingga bisa dilakukan di rumah-rumah masyarakat. Nanti kita akan buat formulasi dan bekerja sama dengan pemerintah provinsi, dengan dinas keluatan dan Perikanan termasuk pihak balai sendiri,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (27/10/2019).
Sementara untuk pengembangan ikan asar, Doni menjelaskan, nantinya hasil tangkapan nelayan yang selama ini dijual dalam bentuk masih mentah akan diolah menjadi ikan asar dan juga abon.
Ikan asar tersebut dijual dengan kemasan yang baik sehingga dapat dipasarkan hingga ke luar Maluku.
Dia menambahkan dua program pemberdayaan itu akan diprioritaskan untuk warga terdampak gempa yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
Nantinya, kata dia, warga yang mendapatkan bantuan program itu akan mengikuti pelatihan dari Balai pembenihan Ambon.
Selain itu untuk pemasaran hasil produksi juga akan disedaiakan sehingga warga tidak perlu khawatir dengan pemasaran.
“Kebutuhan ikan hias itu sangat luar biasa tadi data yang kita tanyakan itu harga disini itu untuk ikan ukuran 4-5 cm itu harganya Rp 150 ribu per ekor, nah di luar negeri itu sudah diatas 50 dolar AS per ekor. Ikan nemo Maluku ini sangat terkenal warnanya unik sangat bagus,” katanya.
Baca juga: Kerugian Akibat Gempa Maluku Ditaksir Lebih dari Rp 1 Triliun
Menurut Doni selain menyediakan bibit, nantinya, warga juga diberikan bantuan alat berupa akuarium untuk pembudidayaan ikan hias.
Adapun jika hasil produksi melimpah maka tidak perlu khawatir dengan pemasarannya karena pihak balai telah menjamin hal itu.
“Nanti pembibitan juga akan disalurkan oleh balai artinya pasarnya ada saya tadi berani melanjutkan proses ini setelah jaminan dari balai,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.