JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diharapkan dapat bersinergi dengan kepolisian dalam membangun infrastruktur keamanan di Indonesia.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menuturkan hal tersebut dengan berkaca pada pengalaman Tito sebagai eks Kapolri.
“Harapannya dengan latar belakang dari Kepolisian dan Densus 88, Pak Tito bisa lebih memiliki ketegasan dalam memimpin Kemendagri dan tentunya bersinergi dengan kepolisian dalam membangun basis infrastruktur keamanan di dalam negeri,” kata Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (27/10/2019).
Baca juga: Tito: Jangan Takut Serahkan Audit Kepala Daerah ke Penegak Hukum
Sebagai informasi, Tito menduduki posisi Kapolri selama 2016-2019. Sebelumnya, Tito juga pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri pada 2009-2010.
Bambang pun menuturkan bahwa karakter organisasi akan memengaruhi gaya kepemimpinan Tito di Kemendagri dibanding ketika menjabat sebagai Kapolri.
Bambang berharap Tito tak menggunakan gaya militeristik saat memimpin Kemendagri. Dia mengingatkan bahwa Kemendagri adalah lembaga sipil.
Baca juga: Jumat Ini, Menteri Tito Bertolak ke Papua
“Karakter organisasi tentunya sangat berpengaruh. Kemendagri tentunya sangat berbeda dengan Polri, yang memiliki struktur mirip militer. Hal itu tentu juga akan berpengaruh pada style kepemimpinan (Tito),” ungkapnya.
Adapun Tito Karnavian mengundurkan diri dari keanggotaan Polri karena dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/10/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.