Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahendra Siregar, Wamenlu Pilihan Jokowi yang Diberi Tugas Diplomasi Ekonomi

Kompas.com - 25/10/2019, 14:24 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.

Hal itu diumumkan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Jokowi menilai Mahendra sosok yang tepat untuk membantu Menlu Retno Marsudi dalam memimpin Kementerian Luar Negeri dan menjadi ujung tombak diplomasi Indonesia.

Secara khusus, Mahendra dinilai Jokowi memiliki kemampuan mumpuni dalam diplomasi ekonomi dan perdagangan.

"Tadi pagi saya sampaikan tugas khusus diplomasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perjanjian perdagangan dan investasi," kata Jokowi.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Tunjuk Mahendra Siregar Jadi Wamenlu

Dengan melihat kepercayaan yang dimiliki Jokowi, seperti apa sebenarnya jejak karier Mahendra?

Mahendra Siregar lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1962. Saat ini, dia masih menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Peran sebagai diplomat, yaitu menjadi Dubes RI untuk AS, baru saja dipegangnya sejak 2018.

Namun, dia juga memiliki keahlian dalam bidang perekonomian.

Mahendra merupakan lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Magister Ekonomi di Universitas Monash, Australia.

Baca juga: Jadi Wamenlu, Mahendra Siregar Diberi Waktu oleh Jokowi 1 Tahun

Mahendra mengawali karier sebagai karyawan di Departemen Luar Negeri pada 1986 dan kemudian dipercaya sebagai Asisten Khusus di Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001. 

Kemudian, Mahendra pernah dua kali menjadi wakil menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan pada 2009-2011, kemudian Wakil Menteri Keuangan pada 2011-2013.

Mahendra juga pernah menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2013-2014.

Selain di pemerintah, Mahendra pernah menjabat posisi penting yaitu menjadi CEO Indonesia Eximbank pada 2009.

Ia pernah menjadi Komisaris PT Aneka Tambang Tbk pada 2008-2009, Presiden Komisaris PT Rajawali Nusantara Indonesia pada 2012, Komisaris PT AKR Corporindo Tbk, dan beberapa perusahaan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com