Menurut Hasto, mereka yang belum mendaftar di DPC dan DPD, bahkan masih terbuka peluangnya di DPP.
"Kalau pendaftaran, pintu terbuka di DPD dan DPP partai," kata dia.
Hasto juga menyampaikan, meski ada tiga pintu yang bisa dilalui, akan tetapi keputusan akhir nama-nama yang maju tetap ada di DPP.
Sebab, DPP akan melakukan pemetaan politik dengan menggabungkan survei dan menyajikan hasil psikotes dengan keputusan akhir di tangan Megawati Soekarnoputri.
"Jadi semua ada prosesnya, maka semua mengikuti tahapan itu. Setelah direkomendasikan, siapapun itu wajib ikuti sekolah kepala daerah sehingga bagi PDI-P, benar-benar mempersiapkan seseorang menjadi pemimpin," kata dia.
Hasto memastikan, Gibran juga sudah siap mengikuti tahapan-tahapan tersebut ketika ditanya oleh Megawati.
"Kan belum ada keputusan, jadi semua ada tahapan-tahapannya karena yang kami bangun mekanisme kelembagaan kepartaian. Tadi juga Mas Gibran siap ketika ditanyakan nanti ikut psikotes, karena tahapan harus dilalui," kata dia.
Baca juga: Bakal Calon Wali Kota Solo Ini Naik Becak Saat Kembalikan Formulir
Wajib baca buku Bung Karno
Hasto juga menyebutkan, Gibran diminta Megawati Soekarnoputri membaca empat buku karya Bung Karno, selain membaca AD-ART partai.
"Ibu menyampaikan bacaan wajib seperti buku Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Lahirnya Pancasila dan Membangun Tatanan Dunia yang Baru. Semua buku Bung Karno yang bersifat wajib, termasuk Mas Gibran disarankan membaca 4 buku tersebut selain AD-ART partai," kata Hasto usai mendampingi Gibran.
Hasto mengatakan, saran Megawati tersebut disampaikan setelah Gibran menginformasikan bahwa dirinya saat ini sudah memiliki KTA PDI-P.
Dengan demikian, kata Hasto, pertemuan keduanya juga menjadi kursus politik secara langsung bagi Gibran dari Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.