Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zainudin Amali, Menpora Baru yang 'Akrab' dengan KPK

Kompas.com - 23/10/2019, 14:00 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zainudin Amali terpilih sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Zainudin Amali lahir di Gorontalo, 16 September 1962. Dia dikenal sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR.

Dia mewakili Provinsi Gorontalo tahun 2004-2009 dan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2009-2014.

Kemudian pada tahun 2019, dia terpilih kembali menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan yang sama.

Baca juga: Jokowi Tunjuk Politisi Golkar Zainudin Amali sebagai Menpora

Pada tahun 2009-2014, Zainudin pernah menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Dia juga menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur periode 2013-2018.

Saat menjabat di Komisi VII DPR, dia pernah mengkritisi sistem industri dan pembangkit listrik yang dianggap masih mengalami kekurangan gas.

Selama di DPR, dia juga pernah dimutasi ke beberapa komisi, antara lain pada April 2015 dia ditugaskan di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.

Pada Januari 2016, dia dimutasi lagi ke Komisi I DPR dan sempat ditugaskan menggantikan posisi Rambe Kamarulzaman sebagai Ketua Komisi II DPR-RI.

Komisi itu membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan, pertanahan dan reforma agraria.

Baca juga: Calon Menteri Zainudin Amali Diajak Diskusi Jokowi soal Pemuda dan Olahraga

Sebagai wakil rakyat, selain akrab dengan mutasi ke berbagai sektor, Zainudin juga akrab dengan aparat pemberantas korupsi.

Setidaknya, ia pernah beberapa kali diperiksa KPK terkait sejumlah kasus.

Pertama, Zainudin pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK terkait kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pada tahun 2013.

Dalam putusan kasus itu, Zainudin disebut melakukan komunikasi dengan Akil untuk kepentingan sengketa Pilkada Jawa Timur. Saat itu dia sedang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur.

 

Kompas TV Calon menteri dari kalangan profesional dan partai politik kembali menghadap presiden hari ini (22/10). Sebagian merupakan wajah-wajah baru. Mereka diantaranya adalah Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bahlil Lahadalia.<br /> <br /> Usai bertemu Presiden Jokowi, Bahli menyebut diajak berdiskusi terkait bidang ekonomi secara khusus pengembangan kawasan Indonesia Timur.<br /> <br /> Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menyebut bahlil cocok menjadi menteri karena mewakili generasi muda dan merupakan putra asli Papua. #KabinetKerjaJilidII #KabinetJokowi #CalonMenteri

Namun, dia tidak lugas disebut apakah ada kongkalikong di balik komunikasi tersebut.

Kemudian pada 2014, Zainudin juga pernah diperiksa dalam penanganan perkara suap Kementerian ESDM yang melibatkan Menteri ESDM Jero Wacik.

Baca juga: Profil Singkat Zainudin Amali, Kader Golkar yang Diminta Urus Pemuda dan Olahraga

Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Sekjen ESDM Waryono Karno.

Bahkan, KPK juga pernah menggeledah kediaman dan kantornya ketika dia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII di bidang energi, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup.

Pada Selasa (22/10/2019) lalu, Zainudin dipanggil Jokowi ke Istana. Dia mengaku diajak berdiskusi soal kepemudaan dan olahraga.

"Diskusi kerja-kerja kabinet ke depan, pengembangan sumber daya manusia, serta peningkatan prestasi kita di bidang olahraga," kata Zainudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com