Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki, Aktivis Antikorupsi yang Kini Jadi Menteri Koperasi dan UMKM

Kompas.com - 23/10/2019, 12:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teten Masduki diangkat menjadi Menteri Koperasi dan UMKM pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Sosok Teten sebenarnya telah berada di lingkaran dekat Jokowi sejak masa kampanye Pilpres 2014.

Dalam tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla, Teten Masduki menempati posisi sebagai anggota Tim Relawan. Ia pun kemudian menjadi anggota Tim Transisi ketika itu.

Setelah Jokowi terpilih, Teten kemudian masuk ke lingkaran Istana Kepresidenan dengan menjadi staf khusus kabinet.

Baca juga: Teten Masduki Diminta Jokowi Urusi Orang Banyak

Pada 2015, ia digeser menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Pada 2018, posisi Teten di Kepala Staf Kepresidenan digantikan oleh Moeldoko. Namun, Teten masih berada di lingkaran Istana dengan menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden.

Jauh sebelum berada di lingkaran istana, Teten dikenal sebagai seorang aktivis antikorupsi.

Namanya melambung kala Indonesia Corruption Watch yang dipimpinnya membongkar kasus korupsi eks Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib.

Baca juga: Teten Masduki Datangi Istana Kenakan Kemeja Putih

Namanya yang harum di sektor antikorupsi membawanya masuk ke gelanggang politik pada 2013.

Kala itu, ia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat berduet dengan politikus PDI-P Rieke Diah Pitaloka.

Namun, lelaki berkepala plontos itu mesti mengakui keunggulan petahana yaitu Ahmad Heryawan yang berduet dengan aktor senior Deddy Mizwar. Duat Paten (Rieke-Teten) hanya memperoleh 28,41 persen.

Meskipun punya rekam jejak di sektor antikorupsi, keberadaan Teten di lingkaran Istana dianggap tidak memiliki pengaruh pada upaya pemberantasan korupsi.

Lewat akun Instagram @sahabatICW, ICW menyindir sejumlah aktivis yang seolah menghilang setelah masuk ke dalam lingkaran istana.

Menanggapi hal itu, Teten mengaku paham jika para pegiat antikorupsi marah terkait revisi UU KPK yang dilakukan DPR dan pemerintah.

"Enggak mau komentarlah. Wajar mereka marah," kata Teten saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

 

Kompas TV Calon menteri dari kalangan profesional dan partai politik kembali menghadap presiden hari ini (22/10). Sebagian merupakan wajah-wajah baru. Mereka diantaranya adalah Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bahlil Lahadalia.<br /> <br /> Usai bertemu Presiden Jokowi, Bahli menyebut diajak berdiskusi terkait bidang ekonomi secara khusus pengembangan kawasan Indonesia Timur.<br /> <br /> Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menyebut bahlil cocok menjadi menteri karena mewakili generasi muda dan merupakan putra asli Papua. #KabinetKerjaJilidII #KabinetJokowi #CalonMenteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com