Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Mampukah Kabinet Baru Tancap Gas?

Kompas.com - 23/10/2019, 07:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untung rugi bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo akan dibahas dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (23/10/2019), yang disiarkan di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Mampukah kabinet mendatang langsung tancap gas melaksanakan prioritas kerja yang telah dicanangkan?

Ketiadaan kekuataan riil oposisi

Dengan bergabungnya Gerindra ke dalam kabinet, maka praktis tidak ada kekuatan oposisi yang riil bagi pemerintahan Presiden Jokowi di Parlemen.

Bahkan, sebelum bergabungnya Gerindra yang memiliki 78 kursi di DPR, Presiden Jokowi sebenarnya sudah mengamankan dukungan di Parlemen melalui koalisi partai-partai pendukungnya pada pilpres lalu yang menguasai lebih dari 60% kursi.

Kekuatan oposisi di Parlemen berdasarkan hitung-hitungan politik kini hanya dijalankan oleh PKS, dan kemungkinan juga oleh PAN dan Demokrat.

Kedua partai ini diprediksi akan mengambil sikap “kritis” terhadap pemerintah setelah tak diajak bergabung dalam kabinet. Gabungan suara ketiga partai tersebut di DPR kurang dari 26%.

Dalam tatanan demokrasi yang sehat, dibutuhkan kekuatan oposisi yang riil di Parlemen sebagai penyeimbang pemerintah.

Mereka menjalankan fungsi kontrol yang sifatnya horizontal terhadap pemerintah. Dalam proses pembuatan undang-undang, misalnya, tanpa oposisi yang kuat, Parlemen hanya akan menjadi tukang stempel bagi pemerintah.

Sementara itu, kehadiran Gerindra dalam kabinet tak bisa dipungkiri berpotensi menghadirkan friksi.

Seperti diberitakan, Gerindra bergabung dengan membawa konsep yang ditawarkan kepada Presiden Jokowi.

Tidak ada yang bisa memastikan konsep tersebut bisa berpadu-padan dengan konsep yang telah dimiliki oleh Jokowi dan koalisinya pada pilpres lalu.

Seperti diketahui, saat kontestasi pilpres, tidak sedikit konsep Prabowo Subianto yang memiliki perbedaan tajam dengan konsep Jokowi.

Sebut saja soal hutang, impor pangan, ataupun konsep penyaluran subsidi bagi masyarakat miskin dan pengangguran.

Kalau pun dirangkulnya Gerindra ke dalam pemerintah bukan karena masalah konseptual seperti yang digembar-gemborkan, maka wajar jika muncul spekulasi bahwa semua manuver politik ini demi kepentingan 2024.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com