Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Hari, Ini Politisi yang Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana

Kompas.com - 23/10/2019, 05:55 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Senin (21/10/2019) hingga Selasa (22/10/2019) sore, Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah orang dari berbagai latar belakang ke Istana Kepresidenan.

Presiden Jokowi diketahui sedang merancang susunan Kabinet Kerja Jilid 2 yang akan membantu dirinya dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama periode pemerintahan tahun 2019-2024.

Berdasarkan catatan Kompas.com sejak Senin kemarin hingga Selasa sore, sudah ada sekitar 31 orang yang dipanggil Jokowi ke Istana Kepresidenan. Sebagian di antaranya berasal dari partai politik.

Baca juga: Gerindra Masuk Kabinet, Jokowi Dinilai Terapkan Politik Akomodatif

Berikut adalah daftar para politisi berdasarkan partai politik yang diketahui dipanggil ke Istana Kepresidenan dalam dua hari:

1. Partai Gerindra:

- Prabowo Subianto
- Edhy Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo dipanggil Presiden Jokowi pada Senin (21/10/2019).

Seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Prabowo mengaku diminta masuk ke kabinet Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Meski tidak menyebut secara spesifik pos kementerian yang akan diemban, Prabowo mengaku diminta membantu Jokowi-Ma`ruf di bidang pertahanan.

Sementara Edhy usai pertemuan enggan mengumumkan pos kementerian yang akan diemban.

Baca juga: Prabowo Calon Menteri, Peneliti LIPI: Buat Apa Pemilu kalau Ujungnya Kekuasaan Dibagi?

2. PDI-P

Politisi PDI-P Yasonna Laoly datang ke IstanaKOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Politisi PDI-P Yasonna Laoly datang ke Istana
- Tjahjo Kumolo
- Yasonna Laoly
- Juliari Batubara

Dari PDI-P, Presiden Jokowi sejauh ini memanggil tiga orang pada hari Selasa.

Mereka adalah mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) sekaligus anggota DPR terpilih Yasonna Laoly dan politikus PDI-P Juliari Batubara.

Tjahjo tidak memberikan penjelasan detail pos apa yang akan dia tempati.

Sementara Yasonna mengaku diminta Jokowi membantu memangkas aturan-aturan yang bisa menghambat investasi. Adapun Juliari Batubara mengaku diminta membantu Jokowi di bidang sosial.

Baca juga: Jadi Menteri Lagi, Yasonna Mengaku Diminta Jokowi Pangkas Aturan Penghambat Investasi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ikut hadir di Istana, Senin (21/10/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ikut hadir di Istana, Senin (21/10/2019).
3. Partai Golkar

- Airlangga Hartarto
- Agus Gumiwang
- Zainudin Amali

Pada Senin dan Selasa, Jokowi memanggil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mantan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita serta politikus Golkar lainnya, yaitu Zainuddin Amali.

Seusai bertemu dengan Jokowi, Airlangga mengaku kemungkinan dirinya bergabung kembali ke kabinet Jokowi. Namun, Airlangga belum mengungkap pos kementerian yang akan ia emban.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Insya Allah Masuk Kabinet Lagi...

Sementara itu Agus Gumiwang mengaku diminta Jokowi membantu di bidang industri.

Di sisi lain, Zainudin Amali mengaku diajak berdiskusi soal kepemudaan dan olahraga.

Sekejen Partai Nasdem Johnny G Plate datang ke Istana, Selasa (22/10/2019). KOMPAS.com/ RAKHMAT NUR HAKIM Sekejen Partai Nasdem Johnny G Plate datang ke Istana, Selasa (22/10/2019).
4. Partai Nasdem

- Johnny G Plate
- Syahrul Yasin Limpo
- Siti Nurbaya

Presiden Jokowi diketahui memanggil tiga kader dari partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu.

Mereka adalah Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate, Ketua DPP Nasdem Syahrul Yasin Limpo dan politikus Nasdem sekaligus mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Seusai bertemu Jokowi, Johnny enggan menyebutkan secara spesifik rencana pos kementerian yang akan ia emban.

Meski demikian, ia mengaku diajak berdiskusi terkait regulasi perlindungan data pribadi, regulasi bisnis startup, digitalisasi data dan inovasi.

Baca juga: Jadi Calon Menteri, Sekjen Nasdem Diajak Jokowi Diskusi soal Unicorn

Sementara itu, Siti Nurbaya mengaku tetap diminta Jokowi melanjutkan tugasnya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun Syahrul Yasin memberi sinyal bahwa dirinya akan mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.

Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa usai bertemu Presiden Joko Widodo. Jokowi memanggil Suharso membicarakan posisi menteriKOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa usai bertemu Presiden Joko Widodo. Jokowi memanggil Suharso membicarakan posisi menteri
5. PPP

- Suharso Monoarfa

Jokowi memanggil Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Selasa.

Seusai bertemu dengan Jokowi, Suharso memberi sinyal bahwa ia akan menjadi salah satu calon penghuni Kabinet Kerja Jilid 2 itu.

Suharso mengaku diajak berdiskusi dengan Jokowi menyangkut ketenagakerjaan, industri, riset teknologi dan inovasi.

Ia juga diminta Jokowi menyusun roadmap perencanaan ekonomi.

Baca juga: Suharso Monoarfo Diminta Bantu Presiden di Bidang Perencanaan Ekonomi

Abdul Halim Iskandar, kakak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)KOMPAS.COM/Ihsanuddin Abdul Halim Iskandar, kakak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
6. PKB

- Abdul Halim Iskandar
- Ida Fauziah
- Agus Suparmanto

Jokowi diketahui memanggil tiga politikus PKB ke Istana Kepresidenan, Selasa. Mereka adalah Abdul Halim Iskandar, Ida Fauziah dan Agus Suparmanto.

Seusai bertemu dengan Jokowi, Abdul Halim yang juga merupakan kakak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ini mengakui ditunjuk sebagai menteri. Namun, ia belum mengumumkan pos kementerian yang akan ia emban.

Abdul Halim hanya memberi petunjuk bahwa ia diajak berdiskusi dengan Jokowi menyangkut ekonomi, infrastruktur dan sosial.

Baca juga: Abdul Halim Iskandar Dipanggil ke Istana, Ini Profil Singkat Kakak Cak Imin

Sementara itu, Ida Fauziah juga mengaku diminta Jokowi menjadi menteri. Akan tetapi, Ida juga tak mengungkapkan pos kementerian yang akan diisi.

Namun Ida mengaku bahwa dirinya berdiskusi dengan Jokowi menyangkut lapangan kerja dan kartu pra kerja, program baru Jokowi di periode kedua ini.

Di sisi lain, Agus Suparmanto juga tak mengungkap pos kementerian yang akan ia emban. Namun, Agus Suparmanto mengaku diajak berdiskusi menyangkut persoalan ekonomi terkait perdagangan, persoalan ekspor, dan komoditas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com