KOMPAS.com - Sebanyak 40 petugas pemadam kebakaran mencari titik api yang diduga berada di gorong-gorong di lokasi proyek kereta cepat Jakarta Bandung.
Kebakaran berada di area kilometer 129 Tol Purbaleunyi, Cimahi.
"Kesulitan angin kecang, terus ini, kan, minyak jadi sulit, harus ada cairan kimia bentuknya foam untuk bisa memadamkan api yang berasal dari minyak," ungkap Indrahadi Komandan Regu 1 Damkar Kota Cimahi.
Baca juga: Pipa Pertamina Terbakar di Cimahi, Tol Padaleunyi Arah Jakarta Kembali Dibuka
Dilansir dari Tribunnews.com, belasan unit mobil gabungan Damkar Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung diturunkan untuk memadamkan pipa minyak milik Pertamina yang terbakar.
Indrahadi mengatakan meskipun semua unsur bantuan Damkar dikerahkan kobaran api sulit dipadamkan.
Hingga kini, api masih membumbung tinggi serta kepulan asap menjulang tinggi hingga ratusan meter.
Baca juga: Kebakaran Dekat Tol Purbaleunyi, Diduga Pipa Pertamina Terkena Proyek Kereta Cepat
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriady menjelasakn kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Ia menjelaskan, di lokasi tersebut ada pengerjaan di proyek kereta cepat. Kebakaran diduga terjadi saat menancapkan benda keras (tiang).
"Terkena pipa Pertamina dan meledak," ucapnya.
Baca juga: Pipa Pertamina Terbakar di Cimahi, Exit Tol Cileunyi Ditutup
Menurutnya, mereka kini tengah menunggu tim khusus untuk memadamkan api dari Pertamina.
Kapolda, ada korban yakni operator alat berat di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Disinggung ada kelalaian dalam pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan PT KCIC, ia mengatakan hal tersebut akan diselidiki.
"Belum tahu kelalaian atau tidak. Untuk itu akan dicari tahu," ujar Kapolda.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Pipa Pertamina Dekat Tol Purbaleunyi
Warga di Kampung Babakan Margaasih, Lagadar, Kabupaten Bandung, yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kebakaran hebat yang menimpa pipa minyak di Kampung Mancong, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mendengar ledakan keras, Selasa (22/10/2019) siang
Ahmad (27), warga Babakan Margaasih, sebelum kejadian kebakaran hebat pipa minyak sedang menelepon temannya.