JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mulai bergerak untuk menyusun kabinet yang bekerja untuk periode 2019-2024.
Presiden Jokowi juga sudah memanggil sejumlah calon menteri ke Istana Kepresidenan kemarin, Senin (21/10/2019).
Sejumlah nama yang sebelumnya diprediksi jadi menteri terlihat muncul. Mereka antara lain pengusaha Erick Thohir, pendiri Gojek Indonesia Nadiem Makarim, dan persona di industri televisi Wishnutama.
Terlihat muncul juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD; hingga Mensesneg di era Jokowi Jusuf Kalla, Pratikno.
Kejutan muncul saat Ketua Umum Partai Gerindra datang ke Istana Kepresidenan bersama wakilnya, Edhy Prabowo. Prabowo bahkan mengaku siap menjadi menteri di bidang pertahanan.
Sebagai bocoran, ada enam hal yang akan mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf. Enam poin itu antara lain hadirnya para menteri muda, komposisi profesional dan partai politik, hingga perubahan nomenklatur.
Bocoran kabinet Jokowi jilid 2 itu juga menjadi berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Senin.
Seperti apa? Berikut selengkapnya: Baca juga: Jokowi Perkenalkan Kabinet Senin Pagi, Ini Bocorannya
Masuknya Partai Gerindra dan kemungkinan dua posisi menteri yang didapat partai itu membuat dinamika tersendiri di dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Salah satu respons cukup keras diberikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Surya Paloh menilai, dengan masuknya partai pesaing dalam Pilpres 2019 dikhawatirkan membuat hilangnya oposisi.
Surya Paloh menilai, bila semua partai politik mendukung pemerintah, tidak ada lagi yang menjalankan peran sebagai oposisi.
Bahkan, menurut dia, Partai Nasdem siap menjadi oposisi jika kondisinya seperti itu.
"Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Surya seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (21/10/2019).
Selengapnya, baca: Partai Nasdem Lempar Sinyal Siap Jadi Oposisi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.