Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Bocoran Kabinet Jokowi-Ma'ruf | Nasdem Siap Oposisi

Kompas.com - 22/10/2019, 06:37 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mulai bergerak untuk menyusun kabinet yang bekerja untuk periode 2019-2024.

Presiden Jokowi juga sudah memanggil sejumlah calon menteri ke Istana Kepresidenan kemarin, Senin (21/10/2019).

Sejumlah nama yang sebelumnya diprediksi jadi menteri terlihat muncul. Mereka antara lain pengusaha Erick Thohir, pendiri Gojek Indonesia Nadiem Makarim, dan persona di industri televisi Wishnutama.

Terlihat muncul juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD; hingga Mensesneg di era Jokowi Jusuf Kalla, Pratikno.

Kejutan muncul saat Ketua Umum Partai Gerindra datang ke Istana Kepresidenan bersama wakilnya, Edhy Prabowo. Prabowo bahkan mengaku siap menjadi menteri di bidang pertahanan.

Sebagai bocoran, ada enam hal yang akan mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf. Enam poin itu antara lain hadirnya para menteri muda, komposisi profesional dan partai politik, hingga perubahan nomenklatur.

Bocoran kabinet Jokowi jilid 2 itu juga menjadi berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Senin.

Seperti apa? Berikut selengkapnya: Baca juga: Jokowi Perkenalkan Kabinet Senin Pagi, Ini Bocorannya 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat ditemui seusai pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat ditemui seusai pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Partai Nasdem Siap Jadi Oposisi

Masuknya Partai Gerindra dan kemungkinan dua posisi menteri yang didapat partai itu membuat dinamika tersendiri di dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Salah satu respons cukup keras diberikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Surya Paloh menilai, dengan masuknya partai pesaing dalam Pilpres 2019 dikhawatirkan membuat hilangnya oposisi.

Surya Paloh menilai, bila semua partai politik mendukung pemerintah, tidak ada lagi yang menjalankan peran sebagai oposisi.

Bahkan, menurut dia, Partai Nasdem siap menjadi oposisi jika kondisinya seperti itu.

"Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Surya seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (21/10/2019).

Selengapnya, baca: Partai Nasdem Lempar Sinyal Siap Jadi Oposisi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com