Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Ma'ruf Amin Jadi Wakil Presiden Ke-13 RI

Kompas.com - 21/10/2019, 13:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berseloroh soal dirinya yang menjadi Wakil Presiden ke-13 RI. Menurut Ma'ruf, banyak yang menganggap 13 merupakan angka sial.

Seloroh itu disampaikan Ma'ruf dalam acara pisah sambut bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (21/10/2019).

"Saya giliran yang ke-13. Orang biasanya takut sama angka 13," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi-Maruf Resmi Menjabat, Kantor Pemerintahan Masih Pasang Foto Jokowi-Jusuf Kalla

Namun, Ma'ruf menyatakan dirinya tak takut dengan mitos angka 13 sebagai angka sial. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, angka 13 justru keberuntungan.

"Saya tidak takut. Semua angka baik karena ada mimpinya Nabi Yusuf dia melihat (dalil Al Quran) 11 bintang, (dalil Al Quran) dan bulan dan matahari. Jadi 11 tambah 2, sama dengan 13, berarti keberuntungan. Mudah-mudahan," lanjut Ma'ruf.

Ma'ruf merasa bangga bisa meneruskan pekerjaan Kalla. Ia mengaku mendapatkan banyak masukan dari Kalla mengenai tugas-tugas wakil presiden.

Baca juga: Pisah Sambut dengan Maruf Amin, Kalla Minta Program yang Baik Dilanjutkan

Ma'ruf mengatakan sudah semestinya wakil presiden yang menjabat mempelajari pekerjaan yang telah dilakukan pendahulunya.

"Saya terus terang memperoleh langkah-langkah yang sudah ditancapkan oleh Pak JK (Jusuf Kalla). Saya ingin meneruskan, mudah-mudahan saya bisa melanjutkan tonggak-tonggak yang sudah beliau tancapkan itu," kata dia.

Pisah sambut

Ma'ruf Amin dan Jusuf Kalla, hari ini, menggelar acara pisah sambut di Istana Wakil Presiden.

Pada acara tersebut, Jusuf Kalla berpidato lebih dulu. Dalam pidatonya, Kalla mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang telah membantunya selama ini.

Ia pun mengenang masa-masa lima tahun lalu saat ia menjalani momen pisah sambut dengan Wakil Presiden ke-11 Boediono.

"Pertama saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih untuk kesempatan hari ini. Tepat juga lima tahun lalu saya berdiri dalam posisi seperti Pak Kiai Ma'ruf hari ini, ialah menerima memori jabatan dari Pak Boediono," kata Kalla.

Baca juga: Pisah Sambut dengan Maruf Amin, Kalla Minta Program yang Baik Dilanjutkan

Ia mengatakan, saat ini giliran dia yang memberikan memori jabatan kepada Ma'ruf.

Hal itu, kata Kalla, menunjukkan bahwa pemerintahan merupakan hal yang berkelanjutan.

Dengan demikian, Kalla meminta Ma'ruf agar hal-hal baik yang dikerjakannya dapat dilanjutkan, sedangkan hal-hal yang buruk pada masa kepemimpinannya agar ditinggalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com