JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan akan mengumumkan susunan kabinetnya bersama Maruf Amin pada Senin (20/10/2019) pagi.
Hal tersebut ia sampaikan sebelum dilantik sebagai presiden periode 2019-2024 di gedung DPR/MPR.
"(Kabinet) sudah rampung, selesai. Nanti besok pagi saya kenalkan," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2019).
Baca juga: Relawan Kecewa Jokowi Masukkan Gerindra ke Kabinet Kerja Jilid II
Jokowi mengatakan, pengumuman kabinet diakukan pada Senin pagi karena Maruf Amin akan berangkat ke Jepang pada Senin malamnya.
Jokowi juga menyebut, menteri yang ia kenalkan besok akan segera dilantik. Namun, ia tak menyebutkan apakah pelantikan itu di hari yang sama atau berbeda.
"Dikenalkan dulu, kemudian dilantik," kata dia.
16 dari parpol
Jokowi mengatakan, dirinya juga telah mengatur komposisi menteri di kabinetnya kelak dari segi latar belakangnya.
Baca juga: Jokowi Perkenalkan Kabinet Senin Pagi, Ini Bocorannya
Jokowi menyebut menteri dari partai politik di kabinetnya bersama Maruf Amin akan berjumlah kurang lebih 16 orang.
Jika jumlah kementerian berjumlah 34, maka jumlah menteri asal parpol yang sebanyak 16 orang sesuai dengan pernyataan Jokowi sebelumnya.
Jokowi sempat menyebut komposisi menteri dari parpol akan berjumlah 45 persen, sementara menteri profesional lebih banyak yakni 55 persen.
Baca juga: Rupiah Menanti Isi Kabinet Kerja II
Namun, saat ditanya apakah ada kader parpol non koalisi yang akan masuk kabinet, Jokowi tak menjawab. Ia meminta wartawan untuk melihat langsung saat pengumuman.
Ajukan diri
Sejumlah partai maupun kadernya sudah terang-terangan mengajukan diri untuk menjadi pembantu Jokowi-Maruf dalam lima tahun ke depan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku siap jika Jokowi memintanya menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan periode 2019-2024.
Baca juga: Edhy Prabowo Mengaku Siap Jika Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Menteri
Belakangan nama Edhy Prabowo santer disebut-sebut akan menempati posisi menteri pertanian.
"Ya saya dilatih, diajarkan, Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) dalam kondisi apa pun harus selalu siap," ujar Edhy.
Menurut Edhy, dirinya selalu siap menjalankan tugas apa pun yang diberikan oleh ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Baca juga: Gubernur NTT Viktor Laiskodat 2 Kali Diminta Jokowi Jadi Menteri
Sementara Partai Nasdem menyebut Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga kader Nasdem, Victor Laiskodat, siap jika ditempatkan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate, Victor telah memahami situasi politik ibu kota.
Namun, jika tak ditempatkan sebagai Menteri LHK sekalipun, kata Johnny, sebagai kader Nasdem Victor siap ditempatkan di posisi manapun.
Baca juga: Sekjen Nasdem Sebut Victor Laiskodat Siap Jadi Menteri LHK
"Kalau Pak Victor jadi menteri LHK atau menteri lainnya, Gubernur NTT ini udah tau Jakarta, udah tau landscape politik di Jakarta. Mau ditaro di mana saja siap," kata Johnny.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut nama putra Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk ditawarkan sebagai menteri.
"Jadi saya membayangkan tadi dia (Jokowi) sudah punya nama (menteri). Mungkin kalau dia butuh anak-anak muda yang kalau soal kecepatan ya saya tidak ragu untuk menyebut nama Mas AHY sebagai tokoh muda yang tampil itu," kata Hinca.
Baca juga: Soal Menteri Jokowi, Sekjen Demokrat: Saya Tak Ragu Sebut Nama AHY
Sementara itu, isu berhembus bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Jokowi.
Pihak istana tak mengiyakan maupun membantah soal isu tersebut. Bahkan, Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menyebut Prabowo cocok jadi Menteri Pertahanan karena karir militernya yang luar biasa.
Sementara Politikus Partai Gerindra Fadli Zon masih berahasia soal isu tersebut.
"Nanti, kita lihat saja," kata Fadli.