Sementara itu, demi memudahkan KPM yang berdomisili jauh dari titik e-warong, sistem penyaluran bantuan akan dirapel setiap dua atau tiga bulan.
Herbin mengaku sempat mendatangi lokasi program BPNT di Maros, Makassar dan Jeneponto.
Baca juga: Ditargetkan, Ada 210 E-Warong di Jakarta
Dari hasil pengamatannya, e-warong sudah cukup lengkap dan sesuai yang diharapkan, yaitu tidak hanya menjual beras dan telur tapi juga bahan pangan lainnya.
Menurut Herbin, hal tersebut cocok untuk pengembangan program BPNT 2020 karena akan ada tambahan pangan bernutrisi dari segi karbohidrat, protein.
Selain itu, ada pula tambahan makanan pendamping ASI yang dibutuhkan dalam rangka menurunkan angka kekurangan gizi atau stunting.
“E-warong di Dusun Sungguareng yang menjual berbagai macam lauk pauk. Memiliki lemari pendingin yang dapat digunakan sebagai penyimpanan ayam, ikan, atau daging,” ucap Herbin.
Baca juga: E-Warong di Semarang Sasar 180.000 Warga Prasejahtera
Program BPNT yang merupakan tranformasi dari beras sejahtera (Rastra) diharapkan lebih tepat sasaran, sehingga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Maka dari itu, PMK berharap agar tahun ini dapat memberikan bantuan dana sosial untuk 15,6 juta KPM di seluruh Indonesia.
Sementara itu, himpunan bank negara (Himbara) siap untuk mendukung program pemerintah termasuk rencana program BPNT pada 2020. Salah satunya, bank BRI.
Perwakilan BRI, Taufik menjelaskan sudah mempersiapkan infrastruktur, seperti menyiapkan EDC, jaringan untuk wilayah blank spot dengan mempergunakan BRI satelit.
Sebagai rekan pemerintah, BRI akan menerapkan free of charge (tidak ada biaya apapun) untuk semua fasilitasnya, baik pengadaan EDC, maupun minimum transaksi, hingga pembayaran jaringannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.