Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Islam yang Damai

Kompas.com - 18/10/2019, 13:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bila aliran intoleran ini menyebarkan dan menyuburkan ajaranannya melalui media dunia maya, para ustaz kita yang tidak sealiran dengan itu, perlu juga melakukan hal yang sama. Ustaz kita harus melek digital.

Umat ini perlu diyakinkan bahwa cara-cara kekerasan adalah cara-cara yang tidak diperkenankan oleh Islam. Membunuh seekor lalat saja dilarang oleh Nabi Muhammad. Apalagi nyawa manusia.

Umat ini perlu disegarkan ulang dan ulang, perbedaan dalam Islam selalu dihargai. Kemajemukan dalam berbagai hal, termasuk dalam hal aqidah, sah adanya. Apalagi dalam konteks serumpun aqidah.

Ketika Nabi Muhammad hendak memasuki kota Mekkah, seusai melakukan hijrah di kota Madinah, seorang sahabat menasehatinya agar ia jangan dulu masuk kota Mekkah sebab masih banyak kaum non-Muslim. Mereka harus dibersihkan dulu sebelum Nabi memasuki kota Mekkah.

Nabi justeru melarang para sahabat mengusir kaum non-Muslim tersebut. Justru Islam harus melindungi mereka, kata Nabi Muhammad. Biarkanlah mereka berada di kota Mekkah, lanjut Nabi Muhammad lagi.

Betapa elok ahlak Nabi Muhammad, yang menjadi panutan semua orang Islam. Betapa damai dan tolerannya Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Ia mengajarkan dan menyebarkan agama Islam tanpa mengayun kapak kemarahan. Ia berdakwah dengan kesejukan, bukan dengan kemurkaan. Islam adalah Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Ketika itu, putri saya, Virginia, masih berusia sekitar 12 tahun. Ia diundang oleh temannya untuk ikut pengajian. Ustaz yang menjadi pembiacara di acara itu, berpidato memaksakan kehendak dan menyalahkan orang lain. Sang ustaz mengklaim kebenaran sebagai miliknya semata, dan menutup pintu kebenaran orang lain.

Merasa bertentangan dengan pengetahuan dan praktek keagamaan yang dijalankannya sejak kecil, Virginia mungil langsung mengangkat tangan, ingin bicara. Ia memprotes Pak Ustaz yang tidak memberi jalan orang lain untuk benar dan masuk surga. Virginia juga protes metode Pak Ustaz yang meledak dan penuh intimidasi.

Islam adalah agama yang mengutamakan kedamaian. Bukan permusuhan. Bukan menyebarkan kebencian. Tidak mengumbar angkara murka.

Lebih lanjut, Virginia menegaskan, orang Islam itu wajib sholat lima kali sehari semalam. Artinya, orang Islam yang benar, minimal 10 kali mengucapkan salam damai dalam 24 jam. Tiap sholat, wajib hukumnya mengucapkan sekali salam ke kiri dan sekali ke kanan di ahir sholat. Dua kali lima, ya sepuluh kali, kata Virginia.

Bila Virginia yang masih belia itu protes mengenai pemahaman dan prinsip Pak Ustaz yang menceramahinya, tentu banyak Virginia lain memiliki prinsip yang sama dengan dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com