Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Saya Izin Pensiun...

Kompas.com - 18/10/2019, 12:53 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Jumat (18/10/2019) ini adalah hari terakhir bagi Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bertugas sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.

Pada Sabtu (19/10/2019), KSP resmi dibubarkan seiring dengan akan berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Mengakhiri masa tugasnya, Moeldoko pun menggelar acara perpisahan dengan para deputi dan staf di KSP, termasuk jurnalis yang biasa meliput di Istana Kepresidenan.

"Saya izin mau pensiun karena ini adalah hari terakhir di KSP," kata dia.

Baca juga: Moeldoko Sebut Pemerintah Dalami Kerusuhan di Calon Ibu Kota Baru

Sejak menjabat Kepala KSP menggantikan Teten Masduki pada Januari 2018, Moeldoko mempunyai kesan yang tidak bisa ia lupakan.

Salah satunya adalah ketika menjadi salah satu pusat informasi wartawan mengenai urusan dinamika pemerintahan.

Mantan Panglima TNI itu mengaku sering "ditodong" wartawan untuk dimintai keterangannya terkait berbagai hal.

Isu yang ditanyakan, mulai dari politik, pertahanan dan keamanan, hingga masalah ekonomi.

"Kadang saya dipaksa kanan kiri. Untung saya jenderal yang sabar," kata mantan Panglima TNI ini disambut tawa para awak media yang hadir.

Moeldoko mengaku, awalnya ia sempat kesulitan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh wartawan.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan itu, serumit apa pun pertanyaannya.

"Dua-tiga bulan saya mulai agak lancar," kata dia.

Baca juga: Ditanya soal Perppu KPK, Moeldoko: Tunggu Saja, Sabar Sedikit Kenapa Sih

Moeldoko juga mengakui bahwa selama komunikasi itu berlangsung, pasti ada sesuatu hal yang tidak berkenan. Ia pun meminta maaf atas hal tersebut.

Dia berharap, komunikasi ke depan masih tetap bisa berlanjut.

Ketika ditanya mengenai masa depan di pemerintahan periode kedua Jokowi bersama Ma'ruf Amin, Moeldoko belum mau buka-bukaan kepada media.

"Saya habis ini mau liburan dulu, mau pulang kampung," kata Moeldoko. 

 

Kompas TV Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut jika Presiden Joko Widodo mengarahkan acara syukuran pelantikan presiden dan wakil presiden 2019-2024 dilakukan secara sederhana. Presiden Joko Widodo tetap mengapresiasi keinginan dari relawan dan tokoh masyarakat yang hendak menggelar karnaval budaya, namun tidak perlu digelar secara besar-besaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com