Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkuasa Tentukan Arah Politik Gerindra, Prabowo Belum Buka Suara...

Kompas.com - 17/10/2019, 10:34 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra telah memberikan mandat kepada Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum untuk menentukan sikap politik partai dalam lima tahun ke depan.

Dengan demikian, Prabowo memegang kewenangan penuh untuk menentukan apakah Partai Gerindra akan bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau tetap menjadi oposisi.

Kendati demikian, Prabowo belum memutuskan sikap politiknya secara tegas soal wacana koalisi atau oposisi.

Dalam Rapimnas yang digelar di kediamannya, Hambalang, Bogor, Rabu (16/10/2019) kemarin, Prabowo menyampaikan tiga sikap politiknya di depan sekitar 4.000 kader Partai Gerindra.

Baca juga: 3 Sikap Politik Prabowo di Hadapan Ribuan Kader Gerindra

Pertama, Prabowo sudah menyerahkan konsep mengenai dorongan besar ekonomi Indonesia ke Presiden Jokowi. Konsep itu berorientasi pada semangat ketahanan pangan, energi pertahanan dan keamanan.

Kedua, berangkat dari konsepsi tersebut, Prabowo mempersilakan Presiden Jokowi menggunakannya di dalam pemerintahannya selama lima tahun ke depan.

Ketiga, Prabowo memutuskan untuk tetap mengedepankan kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara, bersilaturahim serta berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara.

Juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak saat berada di Kampus Untirta Kota Serang Senin (1/7/2019)Doc Twitter @dahnilanzar Juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak saat berada di Kampus Untirta Kota Serang Senin (1/7/2019)
Khusus untuk poin nomor dua, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, mantan Danjen Kopassus itu mempersilakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf menggunakan konsep yang ditawarkan.

Bahkan Gerindra tidak keberatan apabila penggunaan konsep itu tanpa melibatkan kader Gerindra di dalam pemerintahan.

"Apabila konsepsi itu ingin digunakan Pak Jokowi, kami persilakan baik itu dengan Pak Prabowo dan Partai Gerindra atau tanpa Pak Prabowo dan Gerindra," ujar Dahnil.

"Yang jelas, Pak Prabowo siap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," lanjut dia.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Urusan Gabung Koalisi atau Tidak, Kami Serahkan ke Prabowo

Dahnil sekaligus menegaskan bahwa Prabowo dan petinggi partai tidak membicarakan nama-nama yang ditawarkan menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf saat Rapimnas.

Ia juga membantah adanya kabar yang menyebut Prabowo menginginkan posisi menteri tertentu dalam kabinet.

Menurut Dahnil, belum pernah ada tawaran posisi menteri yang ditawarkan kepada Prabowo.

"Bagaimana mungkin dibahas (posisi menteri) apabila tidak ditawarkan," kata Dahnil.

Komunikasi Lanjutan

Meski kini Prabowo memegang mandat untuk menentukan sikap politik, Namun Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani belum dapat memastikan kapan Prabowo mengumumkannya secara resmi.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat memberikan keterangan di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat memberikan keterangan di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).
Ia hanya menegaskan bahwa seluruh kader Partai Gerindra akan mendukung apapun keputusan Prabowo.

"Kami semua bertekad berada di belakang beliau apa yang menjadi keputusan," kata Muzani.

Baca juga: Prabowo Akan Lanjutkan Komunikasi dengan Jokowi Terkait Koalisi

Muzani kemudian mengungkap adanya kemungkinan Prabowo akan melanjutkan komunikasi dengan Presiden Jokowi terkait koalisi.

Komunikasi itu melanjutkan pertemuan Prabowo dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019) lalu.

Namun, Muzani tidak menyebutkan secara spesifik apakah komunikasi tersebut akan dilakukan Prabowo dengan bertatap muka atau melalui telepon.

Ia juga enggan menjawab saat ditanya apakah komunikasi akan dilakukan Prabowo setelah pelantikan Jokowi sebagai Presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.

"Ya kan nanti Pak Jokowi mestinya nanya ke Pak Prabowo, 'sudah saya timbang-timbang, akhirnya begini ya, Pak'. Begitu kan. Memang itu kan ngomong. Entah bertemu, entah telepon," ucap Muzani.

Prabowo: Jokowi Jangan Ragu

Dalam Rapimnas, lanjut Muzani, Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia telah meminta Presiden Jokowi tidak ragu dalam mengambil keputusan terkait wacana penambahan anggota koalisi parpol pendukungnya.

Baca juga: Prabowo Minta Jokowi Tak Ragu Ambil Keputusan Terkait Koalisi

Muzani menjelaskan, sebagai kepala pemerintahan dan pemegang otoritas tertinggi, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk menentukan kabinet pemerintahannya.

Oleh sebab itu, menurut Muzani, Presiden Jokowi seharusnya tidak ragu dalam mengambil keputusan.

"Pak Prabowo tadi di dalam pidato mengatakan bahwa apapun keputusan yang akan diambil harus untuk menyelamatkan keutuhan bangsa, mau di dalam atau di luar (pemerintahan)," ujar Muzani.

"Dan kami sudah sampaikan ke Pak Jokowi, Pak Jokowi jangan ragu untuk ambil keputusan ini karena bapak adalah presiden terpilih," lanjut dia.

Kendati demikian, Muzani tidak menjelaskan secara spesifik mengenai keraguan Presiden Jokowi yang dimaksud oleh Prabowo.

Baca juga: Pembicaraan Jatah Menteri antara Gerindra dan Jokowi...

Muzani menampik ketika ditanya apakah sinyal keraguan tersebut disebabkan adanya penolakan dari parpol pendukung Presiden Jokowi saat ini atas wacana bergabungnya Partai Gerindra.

"Jangan ragu untuk mengambil keputusan karena beliau adalah Presiden, kepala pemerintahan, kepala negara. Sehingga sebagai presiden dengan otoritas presidensial ini," ujar Muzani.

"Beliau harus meyakini. Jadi kita mendorong beliau, sudah ambil (keputusan) yang terbaik menurut keyakinan Beliau," lanjut dia. 

 

Kompas TV Partai Gerindra menggelar konferensi nasional untuk menentukan sikap, apakah bergabung ke koalisi pemerintah atau oposisi. Semua peserta konferensi menyerahkan keputusan ke tangan ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Terkait sikap politik Partai Gerindra dan Prabowo Subianto ini, kami bahas dengan ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno dan analis komunikasi politik, Uin Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com