Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Ajak Ciptakan Suasana Damai Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 16/10/2019, 06:45 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau semua elemen bangsa untuk menciptakan suasana damai menjelang pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.

"PBNU mengajak, mari ciptakan suasana yang damai, aman dan tertib," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini saat dihubungi, Selasa (15/10/2019).

"Mari kita beri kesempatan kepada Jokowi-Amin untuk dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa, sebagaimana harapan dari rakyat dalam pilpres kemarin," lanjut dia.

Baca juga: Bamsoet: Seluruh Mantan Presiden Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf

Helmy sekaligus mengapresiasi langkah aparat keamanan yang sejak awal sudah mengantisipasi potensi gangguan keamanan menjelang pelantikan.

Ia pun yakin pelantikan yang akan dilangsungkan di Gedung DPR/MPR RI tersebut nanti akan berjalan lancar dan sukses.

"Kita percayakan kepada TNI-Polri untuk melakukan koordinasi pengamanan dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada," kata dia.

Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 akan digelar di gedung MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019) pukul 14.30 WIB.

Usai dilantik di Gedung, Jokowi dan Ma'ruf Amin akan diarak dari Patung Kuda ke Istana Merdeka.

Baca juga: MPR: Pelantikan Jokowi-Maruf Akan Dihadiri Lebih dari 20 Negara

Setelah tiba di Istana Merdeka pasca diarak, Jokowi rencananya akan menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya sebagai Presiden.

Polri dan TNI sendiri menurunkan sekitar 27 ribu personel demi mengamankan sejumlah lokasi vital.

Lokasi vital yang dimaksud, mulai dari Gedung DPR/MPR RI sendiri, Istana Kepresidenan, rumah dinas Ma'ruf Amin dan sepanjang jalan yang akan dilewati Jokowi-Ma'ruf. 

 

Kompas TV Kurang dari 5 hari jelang purna-tugas Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan acara perpisahan dengan wartawan yang bertugas di wapres hari ini. Jurnalis KompasTV Veny Sinuraya berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Jusuf Kalla. Lantas apa saja yang kesibukan Jusuf Kalla jelang purna tugas nanti? Berikut liputannya untuk anda. #JusufKalla #Vlog #Purnatugas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com