Prabowo lantas mengatakan, upaya Sandi membuka lapangan pekerjaan akan bisa berdampak lebih luas kalau Sandi terjun dalam politik.
“Kalau kamu bisa bergabung di politik dampaknya bisa dirasakan jutaan, belasan juta, puluhan juta masyarakat yang diuntungkan. Saya tahu pasti kamu khawatir terhadap politik itu kotor, politik itu sangat memecah belah. Sementara di bisnis kan selalu bangun kolaborasi," cerita Sandi menirukan pesan Prabowo.
Ia pun diyakinkan Prabowo, jika bergabung ke Gerindra akan memiliki kebebasan dalam berkreasi.
Baca juga: Dahnil: Sandiaga Berkomitmen Loyal terhadap Prabowo
Mendengar tawaran Prabowo, Sandi pun berusaha mengelak dan berdalih untuk terlebih dulu mendiskusikannya dengan keluarga.
"Saya inginnya besok bilang 'Wah enggak diizinin keluarga' he-he-he," katanya.
Ternyata keesokan paginya, Sandi memutuskan datang ke rumah ibunya, Mien Rachman Uno.
Saat akan menyampaikan maksud kunjungannya, Mien telah mengetahui niat anaknya untuk meminta izin apakah bisa terjun berpolitik.
Baca juga: Sandiaga: Saya Siap Beri Masukan dari Luar Pemerintahan
Ternyata, Prabowo sudah menelpon ibunya dan Mien mengizinkannya masuk politik.
"Jadi ya singkat cerita itu saya resign dari dunia usaha, saya enggak mau usaha saya masuk dipolitisasi, saya mundur dan saya masuk di politik di tahun 2015," sambungnya.
Diminta keluar oleh Prabowo
Setelah tiga tahun menjadi kader Gerindra, Sandiaga harus melepas keanggotaannya di partai tersebut karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Bahkan, Prabowo langsung yang meminta Sandiaga untuk mundur.
Baca juga: Sandiaga Mundur dari Ketua Tim Pemenangan Gerindra
Menurut Prabowo, hal itu perlu dilakukan agar bisa diterima oleh dua parpol lain yang menjadi koalisi mereka, yakni PAN dan PKS.
Sebab, kesepakatan menduetkan Prabowo dengan Sandiaga diputuskan oleh tiga parpol tersebut.
Jika Sandiaga tidak keluar dari Gerindra, capres-cawapres tersebut berasal dari Gerindra.
Baca juga: Sandiaga Mundur dari Posisi Wagub untuk Jadi Cawapres, Apa Kata Warga?