JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan bahwa 22 terduga teroris yang diamankan pascapenusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto tidak terstruktur di lapangan.
Semuanya diduga terkait dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Puluhan orang itu juga diduga telah berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
"Untuk kelompok ini memang seluruhnya berafiliasi dengan JAD dan ISIS, cuma dia lebih kepada tidak terstruktur di lapangan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).
"Beda dengan JI (Jamaah Islamiyah) yang terstruktur di lapangan, ini dia terstrukturnya di media sosial secara virtual," kata dia.
Baca juga: Pascapenusukan Wiranto, Polisi Tangkap 22 Terduga Teroris
Dedi mengatakan bahwa kelompok teroris tersebut tidak harus berkomunikasi secara fisik atau langsung.
Namun, mereka berkomunikasi secara terstruktur, sistematis, dan intens melalui media sosial.
Bahkan, pemberitahuan mengenai rencana aksi juga diberitahukan di media sosial kelompok tersebut. Dedi mengatakan, kelompok itu aktif menggunakan Telegram.
"Apa pun yang mereka akan lakukan, sebagai contoh misalnya, akan melakukan amaliyah, dia selalu akan menyampaikan, mengkomunikasikan, di struktur medsos dia," ujar dia.
"Baik menggunakan Telegram kelompoknya dia, kelompoknya aktif menggunakan Telegram, maupun di medsos lainnya. 'Saya akan melakukan amaliyah pada hari ini', dia menyampaikan," kata Dedi.
Ada 22 terduga teroris yang diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri pascapenusukan Wiranto.
Dua orang dari total 22 terduga teroris merupakan pelaku penusukan Wiranto di Banten, yaitu SA alias AR dan FA.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Bandar Lampung
Penangkapan dilakukan sejak kejadian penusukan Wiranto, pada 10 Oktober 2019, hingga hari ini, di sejumlah daerah.
Selain di Banten, aparat melakukan penangkapan di Bandung, Bali, Sulawesi Utara, Jambi, Jakarta, Lampung, dan Jawa Barat.
Rinciannya, RA, WBN alias Budi, AT, ZAI, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH (Jakarta), NAS, A, RF, YF, BA, dan APS alias Aris Hidayat.
Kemudian, TH (Lampung), Y alias Yudistira, N, JJ, AAS, MRM alias Rifki, dan UD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.