Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Wapres Kalla, dari Pidato Tanpa Teks Hingga Ogah Diatur Istri

Kompas.com - 14/10/2019, 09:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Inilah momen perpisahan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden atau Setwapres di salah satu mall di Jalan Alternatif Cibubur, Cimanggis pada Minggu 13 Oktober 2019. Para ajudan dan paspampres pun memberikan hadiah kenang-kenangan perpisahan untuk Wapres JK. Para ajudan memberikan kenang-kenangan berupa foto JK dan Mufidah dari tampak belakang. Salah satu ajudan mengaku foto ini agar JK dan Mufidah tahu kalau para ajudan hanya selalu bisa melihat punggung mereka dari belakang. Sementara itu, Paspampres Grup B juga memberikan kenang-kenangan perpisahan lukisa yang berisi seluruh Anggota Paspampres Grup B. Lukisan ini diharapkan agar JK dan Mufidah bisa mengingat orang-orang yang selalu mengawal mereka berdua. Wapres JK pun berterima kasih atas kerja sama dari semua pihak. "Saya berterimakasih atas acara ini yang memberikan suasana haru dan mengingatkan kita semua pada saat kita bekerja sama-sama dengan baik," ucap JK. #perpisahanJK #wapresjk #jusufkalla

Kalla selalu mengundang para staf untuk menemaninya bersantap di meja makan. Hal tersebut menjadi kebiasaan selama ia membantu Presiden Joko Widodo memimpin pemerintahan.

Baca juga: Jusuf Kalla Bercerita, Dia Tak Bisa Makan Tanpa Ditemani Para Staf

Oleh sebab itu, Kalla tidak jarang menghabiskan banyak waktu bersama para stafnya di meja makan.

Acara makan yang semestinya selesai dalam waktu 15 menit, menjadi satu jam lebih lantaran turut didiskusikan sejumlah topik pemerintahan saat mereka makan.

Namun, ia justru menilai kebiasaannya menjadi positif lantaran ia dan para staf bisa memanfaatkan momen tersebut untuk sekaligus menggelar rapat.

"Saya ada masalah sebenarnya soal makan. Tidak bisa makan sendiri. Jadi makan mesti hadir semua (staf). Makan seperempat jam, diskusinya satu jam, jadi itu sebabnya tidak perlu rapat, rapat di meja makan," kenang Kalla.

Ia sekaligus menghaturkan terima kasih kepada para stafnya yang telah membantu selama bertugas sebagai wakil presiden.

Baca juga: Jusuf Kalla Salat Jumat Bersama Wapres Terpilih Maruf Amin

Tugas-tugasnya sebagai wakil presiden dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan mereka semua.

"Karena itulah maka kita bisa jalani dengan baik," ujar Kalla.

"Terima kasih para ajudan yang mendampingi 24 jam sehingga semua lancar dan tak ada kekurangan. Ya tentu juga kadang saya marah gitu, walaupun saya jarang marah sebenarnya. Para deputi dan staf khusus, semua berjalan baik, kita sering berdiskusi di meja makan," lanjut Kalla.

3. Kalla Protes Mufidah Karena Atur Gaya Rambut dan Pakaian

Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, juga memiliki kenangan khusus dengan suaminya di masa menjabat sebagai orang nomor dua di republik.

Mufidah mengaku punya kebiasaan mengatur gaya rambut suaminya. Namun, selalu diprotes oleh Kalla.

"Mengatur kumis, rambut. Tidak mau diatur, Bapak bilang 'ini rambut saya tidak usah ikut campur," kenang Mufidah.

Baca juga: Cerita Mufidah Diprotes Saat Atur Gaya Rambut dan Pakaian Jusuf Kalla

Namun, Mufidah mengungkapkan, pada akhirnya Kalla menuruti sarannya dalam menata gaya rambut dan kumis.

Selain itu, Mufidah juga mengungkapkan ketidaksenangan suaminya mengenakan pakaian warna senada dengannya saat pergi ke suatu acara.

Bahkan, pernah saat hendak menghadiri suatu acara, Kalla mengganti pakaiannya lantaran warnanya sama dengan busana Mufidah.

"Bapak kalau pakai baju tidak mau pakai seragam. Kalau pakai seragam kayak pemain band katanya," ujar Mufidah yang lantas disambut tawa seluruh staf wakil presiden. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com