JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjadi korban penusukan orang yang diduga terpapar ajaran radikalisme pada 10 Oktober silam.
Organisasi mahasiswa gabungan dari berbagai kampus yang tergabung dalam Borak (Border Rakyat) prihatin dengan peristiwa itu. Borak juga menyesalkan terjadinya penusukan terhadap Wiranto.
"Borak tidak membenarkan peristiwa tersebut," ujar salah satu perwakilan Borak, Natado Putrawan dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10/2019).
Selain itu, Borak juga menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto.
Baca juga: Penusukan Wiranto Disaksikan Anak-anak, Ini Kata KPAI
Hal ini, menurut Natado, perlu dilakukan demi kesehatan Wiranto, seiring akan berakhirnya Pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang.
"Demi menjaga keselamatan dan kesehatan Wiranto, Borak mendesak pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto di akhir masa jabatannya," kata Natado.
Adapun, beberapa kampus yang tergabung dalam Borak di antaranya adalah Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Budi Luhur, Universitas Moestopo, dan kampus lainnya.
Wiranto diserang setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar pada Kamis (10/10/2019) siang di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten.
Polisi telah menangkap dua orang tersangka atas kasus tersebut, yakni SA dan FA.
Keduanya diketahui merupakan sepasang suami istri dan disebut polisi pernah terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) meski statusnya masih simpatisan.
Selain Wiranto, dalam peristiwa di Pandeglang tersebut, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto juga menjadi korban.
Dariyanto ditusuk oleh FA, sedangkan Wiranto ditusuk oleh SA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.