Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yohana Yembise, Perempuan Papua yang Terkejut Dipercaya Jadi Menteri

Kompas.com - 13/10/2019, 13:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

WAROPEN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengenang masa-masa ketika dirinya ditunjuk sebagai menteri Joko Widodo-Jusuf Kalla, Oktober 2014.

Sebagai seorang perempuan yang lahir di tanah Papua, Yohana mengaku terkejut didaulat sebagai menteri. Ia pun sempat tak menyangka dipercaya memimpin sebuah kementerian negara.

"Pertama memang saya agak sedikit shock karena tiba-tiba kan diumumkan saya menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," kata Yohana dalam sebuah wawancara khusus bersama Kompas.com di Waropen, Papua, Kamis (10/9/2019).

Baca juga: Ditanya soal Keinginan Jadi Menteri 2 Kali, Yohana Yembise: Saya Bukan Orang Ambisius

Kala itu, 21 Oktober 2014 atau sehari setelah Jokowi-JK dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, Yohana mengaku dihubungi oleh pihak Istana yang membawa kabar dari Presiden.

Proses berlangsung begitu cepat. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, Yohana yang semula menetap di Jayapura sudah harus pindah ke Jakarta.

Ia pun dilantik sebagai seorang menteri.

Yohana awalnya berpikir bakal ditempatkan di kementerian bidang pendidikan. Hal ini mengingat latar belakang dirinya sebagai seorang dosen di Universitas Cenderawasih, Jayapura.

Baca juga: Pesan Menteri Yohana ke Calon Menteri Pengganti...

Namun, setelah menempati kursi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ia sadar bahwa bidang keilmuannya amat berguna untuk pengambilan kebijakan di kementeriannya.

"Saya merasa bahwa pemimpin perempuan dan anak ini naluri keguruan harus ada. Itu sangat membantu sekali dengan analogi saya sebagai seorang guru, melihat perempuan dan anak ini adalah pusat perhatian dalam hal berhubungan dengan SDM karena kami di perguruan tinggi ini memang memproduksi SDM," ujarnya.

Yohana sempat merasa gugup saat mengetahui dirinya adalah seorang Papua yang harus memimpin banyak orang yang bukan berasal dari Papua.

Baca juga: Ini 3 RUU yang Dititipkan Yohana ke Calon Pengganti, Salah Satunya RUU PKS

Namun, ia berusaha untuk percaya pada dirinya sendiri. Pengalaman dan jam terbang yang tinggi pun akhirnya membawa Yohana mantap duduk di kursi menteri.

"Saya pindah dari nuansa mileneesia karena itu kan kebanyakan orang Papua, tiba-tiba saya ke pemerintahan pusat di mana mayoritas orang non Papua yang ada di situ. Saya kaget bagaimana saya merangkul ini," ujarnya.

"Tapi karena pengalaman saya pernah di luar negeri, jauh dari keluarga, jauh dari teman-teman, itu akhirnya membentuk saya kuat, siapa saja, di mana saja, saya pasti bisa berteman," katanya lagi.

Baca juga: Yohana: Saya Bertahan Lima Tahun di Kabinet Itu Luar Biasa

Meski belum tahu apakah akan kembali ditunjuk sebagai menteri di pemerintahan kedua Jokowi, Yohana mengaku tak berambisi.

Sekalipun kelak tak lagi duduk di kabinet, Yohana puas selama lima tahun kepeminpinannya eksistensi KPPPA kian meningkat. Hingga akhir jabatan pun, Yohana tidak terkena reshuffle kabinet.

"Yang penting saya sudah bisa bertahan selama lima tahun itu luar biasa, tidak kena reshuffle, dan kita bisa mengangkat menteri yang tadinya mungkin namanya tidak terlalu terangkat ke atas, tapi sekarang kementerian ini eksistensinya itu semakin menigkat," kata Yohana.

Kompas TV Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, melarang anak-anak sekolah turut serta dalam aksi unjuk rasa. Unjuk rasa yang dilakukan oleh anak-anak pelajar di Gedung DPR RI berujung ricuh.<br /> <br /> Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, meminta pelajar tidak mengikuti unjuk rasa di DPR. Yohana menyayangkan bentrokan yang melibatkan para pelajar dan aparat dalam aksi demo di DPR. Yohana berharap tidak ada lagi ajakan demo kepada para siswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com