Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penusukan Wiranto Disaksikan Anak-anak, Ini Kata KPAI

Kompas.com - 13/10/2019, 09:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta orang tua dan guru memberi arahan kepada anak-anak yang sempat berada di tempat kejadian perkara (TKP) penusukan Menteri Kooridnator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) lalu.

Hal tersebut dikarenakan aksi penusukan Wiranto oleh pelaku disaksikan oleh sejumlah anak di bawah umur, berseragam sekolah menengah pertama sebagaimana yang viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sesaat sebelum Wiranto ditusuk oleh pelaku, sejumlah anak berlarian mendekati mobil yang ditumpangi Wiranto untuk melihat kedatangan Wiranto tersebut.

Baca juga: Wiranto Diserang, Jangan Sepelekan Trauma Psikologis pada Anak

Terlihat sangat jelas di video bahwa anak-anak tersebut juga melihat aksi penusukan yang dilakukan oleh terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD).

"Di ruang terbuka seperti itu, siapa pun tidak bisa menjamin steril (dari keberadaan) anak. Namun langkah selanjutnya saat ada kekerasan, anak perlu diarahkan untuk tidak mendekati lokasi karena rentan terdampak kekerasan," ujar Komisioner KPAI Bidang Trafficking Dan Eksploitasi Ai Maryati Solihah kepada Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Selain dilakukan oleh orang tua maupun guru, kata dia, pengarahan tersebut bisa dilakukan oleh orang-orang dewasa yang ada di TKP hingga pihak keamanan di lokasi.

Baca juga: Paska Penusukan Wiranto, Ini Kata Psikolog Untuk Menjaga Psikologis Anak

Namun, apakah KPAI akan turun langsung mengarahkan anak-anak tersebut, pihaknya akan mengoordinasikannya terlebih dahulu dengan pihak kepolisian.

"Sejauh ini kami lihat belum ada kekhawatiran perlu tindakan rehab karena aksidental dan peristiwa sesaat, tapi kalau ada laporan pasti kami respons. Kami akan coba tanyakan ke beberapa pihak di lokasi," kata dia.

Kompas TV Tak hanya di angkatan darat TNI Angkatan Udara juga menindak anggotanya di Lanud Mulyono, Surabaya akibat unggahan negatif sang istri terkait Wiranto di media sosial. Danlanud Mulyono Surabaya membenarkan telah menindak anggota polisi militer TNI AU Peltu YNS atas unggahan negatif istrinya di media sosial terkait kasus penyerangan Wiranto. Peltu YNS sudah dicopot dari jabatannya. Sementara kasus istrinya dilimpahkan ke Polresta Sidoarjo. #Wiranto #AnggotaPOMTNIAU #IstriHujatWiranto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com