JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Prabowo Subianto akan berpengaruh pada peluang masing-masing partai untuk masuk ke koalisi pemerintah.
Menurut Qodari, ketua umum yang memiliki hubungan baik dengan Megawati memiliki peluang besar untuk masuk ke koalisi pemerintah.
"Bisa jadi hubungan pribadi Bu Mega dengan SBY, dengan Prabowo juga berpengaruh. Mana hubungannya yang paling baik, itu yang lebih berpeluang untuk masuk," kata Qodari di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Qodari mengatakan, berdasarkan hubungan tiga Ketua Umum tersebut, peluang Partai Demokrat lebih kecil untuk masuk ke koalisi pemerintah dibandingkan Partai Gerindra.
Baca juga: Wacana Gerindra Gabung Pemerintah, Nasdem: Kami Tak Mau Presiden Terjerumus
Kendati demikian, ia meyakini Jokowi memiliki pertimbangan sendiri mengingat tahun 2024 akan ada regenerasi politik.
"Tapi apakah kemudian yang kecil itu akan masuk atau tidak kita tunggu pada waktunya. Karena menurut saya pak Jokowi juga mungkin mempertimbangkan bahwa tahun 2024 akan ada regenerasi politik," ujarnya.
Selanjutnya, Qodari mengatakan, Jokowi tentu memiliki hak prerogatif untuk menentukan mana partai baru yang diterima masuk ke koalisi pemerintah.
Baca juga: Partai Gerindra Dinilai Punya Peluang Besar Masuk Kabinet, Ini Tiga Alasannya
Namun, kata dia, Jokowi pasti akan mempertimbangkan masukan, dukungan dan resistensi dari tokoh-tokoh dari partai politik pendukung.
"Tapi siapapun presidennya pasti mempertimbangkan masukan dukungan atau bahkan resistensi dari tokoh-tokoh politik lainnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.