JAKARTA, KOMPAS.com - Pengajar komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019), lebih cair dibandingkan pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Nyarwi, Jokowi terlihat ekspresif saat bertemu mantan rivalnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu.
Terlihat ada perbedaan dalam pertemuan Jokowi dengan SBY dan Prabowo. Saat bertemu SBY, Jokowi melakukan konferensi pers seorang diri. Ketika bersama Prabowo, Jokowi malah disertai aksi selfie.
"Ketika ditanya bagaimana (apa Partai Demokrat masuk kabinet)? 'Ya itu tanyakan ke SBY'. Sementara dengan Pak Prabowo tidak, lebih cair," kata Nyarwi dalam diskusi "Dinamika Politik Jelang Penyusunan Kabinet" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Baca juga: Usai Bertemu, Jokowi dan Prabowo Selfie Bareng Wartawan
Nyarwi mengatakan, perbedaan ekspresi Jokowi dalam pertemuan dengan dua ketum partai itu karena perbedaan karakter keduanya.
SBY dinilai lebih tenang dan kalem, sedangkan Prabowo lebih ekspresif.
"Mungkin dengan style Pak SBY mungkin begitu kalem tahan diri. Pak Prabowo ekspresif dan antusias," ujarnya.
Selanjutnya, Nyarwi memprediksi, berdasarkan rentetan pertemuan Jokowi dan SBY ataupun dengan Prabowo, Partai Gerindra memiliki daya tarik lebih tinggi untuk masuk ke koalisi pemerintah.
"Artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara saya melihat daya tarik Demokrat masih belum terlalu kuat," kata dia.
Baca juga: Pertemuan Jokowi-Prabowo Penuh Tawa, Beda Saat Bertemu SBY...
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (10/10/2019).
Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih satu jam. Seusai pertemuan, SBY langsung meninggalkan Istana Kepresidenan.
Jokowi mengakui, pertemuan itu membahas situasi politik terkini dengan SBY. Ia pun mengakui turut membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinet di periode kedua bersama Ma'ruf Amin. Namun, belum ada titik temu di antara kedua pihak.
"Kita bicara itu (peluang Demokrat masuk kabinet), tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi.
Baca juga: Membaca Sinyal Jokowi dari Pertemuan dengan SBY dan Prabowo...