Isu-isu itu digelindingkan untuk menghambat, menghadang bahkan jika perlu menggagalkan pemerintahan sah pilihan rakyat.
Ada perbedaan penting antara Indonesia dan Guatemala dalam pola serangan atas pemerintah yang sah.
Di Guatemala, isu komunisme sangat efektif menghajar Arbenz ketika politik global sedang dalam atmosfer Perang Dingin tanpa pilihan.
Take it or leave it, jadi blok Uni Soviet atau masuk genggaman AS. Dan Amerika Selatan termasuk kawasan yang menjadi incaran karena geopolitik global.
Di Guatemala, ada faksi politik yang mewarisi semangat neokolonialisme warisan Ubico yang ingin berkuasa kembali.
Posisi mereka masih kuat dan didukung AS.
Di Indonesia, ada kelompok yang kepentingan bisnisnya terganggu dengan kebijakan Jokowi.
Namun posisi mereka tidak sekuat kelompok klandestin di Guatemala. Dan mereka sudah dengan mudah dibaca kemauannya.
Ada juga kelompok yang menggunakan agama untuk kepentingan mereka. Mereka menggunakan isu-isu agama untuk maksud dan tujuan mereka.
Jumlahnya juga kecil dan common sense mereka yang menggunakan kekerasan justru bertentangan dengan common sense mayoritas orang beragama yang rahmatan lil alamin, kaum beragama mayoritas yang lebih gemar membangun kerahmatan Allah YMK di dunia.
Dengan demikian di Indonesia tidak ada isu utama yang bisa menyatukan mereka yang ingin menjatuhkan pemerintahan.
Bisa jadi mereka berbekal “asal bukan Jokowi,” lalu siapa?
Mereka sendiri bingung.
Mereka menumpang momentum yang ada; pemilu, pengumuman hasil pemenang pemilu, revisi UU, dan momentum lain yang penting bisa ditumpangi.
Ketika momentum yang bisa ditunggangi lenyap, mereka kebingungan karena tidak mudah menciptakan isu utama yang diakui orang banyak.
Serangan untuk menjatuhkan Jokowi tidak berhenti meski tidak ada isu sentral. Serangan itu sekarang pokoknya menyerang, tidak penting ada isu atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.