JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menambah personel untuk mengawal menteri dan pejabat negara.
Ini menyusul penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
"Kemarin langsung saya sudah perintahkan juga kepada kapolri untuk pejabat-pejabat agar diberikan penambahan pengamanan," kata Jokowi usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/9/2019).
Baca juga: Pascapenusukan Wiranto, Jokowi Masih Mau Diajak Masyarakat Selfie
Saat ini, para menteri dan pejabat sudah mendapat ajudan masing-masing yang merupakan anggota kepolisian.
Namun, pasca-kejadian yang menimpa Wiranto, Jokowi menilai, sebaiknya ada tambahan personel.
"Meskipun sudah ada (pengawalan) tetapi diberikan tambahan pengamanan agar peristiwa yang terjadi kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto tidak terulang lagi," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyebut kondisi Wiranto sudah membaik. Bahkan, Wiranto mengatakan ingin secepatnya keluar dari rumah sakit dan kembali bekerja.
"Saya baru saja jenguk lagi Menko Polhukam Bapak Wiranto dan alhamdulillah kondisinya sudah stabil, semakin baik tadi bisa berkomunikasi sudah berbicara dengan saya tadi," kata Jokowi.
"'Pak, saya ingin segera pulang ikut ratas (rapat terbatas) lagi', artinya kondisinya sudah semakin baik," ucap dia.
Wiranto ditusuk orang tak dikenal setelah ia meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) kemarin.
Baca juga: Saat Hari Penusukan, Wiranto Seharusnya Berada di Merauke
Setelah peresmian, Wiranto tiba di alun-alun Menes untuk menuju helipad. Rencananya, dia akan kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.
Setelah keluar dari mobil, Wiranto disambut Kapolsek Menes, Kompol Daryanto. Akan tetapi, dua orang secara tiba-tiba mendekati mereka.
Si laki-laki menusuk tubuh Wiranto di sekitar perut bagian bawah, sedangkan, si perempuan menusuk Kompol Daryanto.
Akibat serangan itu, Wiranto menderita dua luka tusukan di bagian perutnya. Kompol Daryatmo juga mendapatkan dua luka di punggung dan dada atas.
Polisi langsung mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.
Keduanya pasangan suami istri berinisial SA dan FA. Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.